Ada berbagai jenis media sandblasting yang tersedia, termasuk abrasive mineral, seperti aluminium oksida, aluminium oksida putih, dan terak batubara. Ada juga abrasive sintetis, seperti plastik dan batu apung. Beberapa orang lebih suka menggunakan pasir silika, grit kaca yang dihancurkan, atau manik-manik kaca sebagai media sandblasting juga. Ada bahan abrasif yang dapat terurai secara hayati, seperti tongkol jagung, kulit kenari, dan soda kue.
Aluminium oksida adalah salah satu media sandblasting yang paling keras yang tersedia. Faktanya, hanya berlian yang lebih keras dari aluminium oksida. Ini sangat abrasif, sehingga memotong logam dengan cepat. Selain itu, debu yang dihasilkan sangat sedikit, menjadikannya pilihan yang aman saat bekerja pada permukaan logam keras. Saat digunakan pada permukaan logam, ini menciptakan hasil akhir yang tampak matte atau desain berbentuk jangkar pada permukaan logam.
Aluminium oksida putih merupakan media sandblasting yang sering digunakan pada produk dengan lapisan yang lebih lembut. Lebih disukai oleh banyak orang untuk digunakan pada permukaan yang tidak dapat bersentuhan dengan bentuk lain dari oksida logam, seperti aluminium oksida coklat. Ini sering digunakan untuk mikrodermabrasi pada permukaan logam karena tidak abrasif.
Coal slag merupakan media sandblasting yang diambil dari pembangkit listrik yang dijalankan oleh batubara. Hal ini sering digunakan untuk pemeliharaan umum dan untuk membuat perbaikan. Misalnya, sering digunakan di kapal dan jembatan untuk menghilangkan cat dan berbagai pelapis.
Pasir plastik adalah media peledakan sintetis yang lebih lembut dan tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran. Ini sering digunakan untuk merestorasi mobil atau barang lainnya karena akan melucuti badan cat, tetapi tidak akan merusak permukaan di bawah cat. Apung juga merupakan jenis media lunak yang tidak akan merusak permukaan di bawah lapisan cat.
Pasir silika adalah salah satu jenis media sandblasting yang paling populer. Meskipun murah dan efektif, itu juga menciptakan sejumlah besar debu. Selain berantakan dengan banyaknya debu, juga telah terbukti menyebabkan penyakit paru-paru pada beberapa pengguna. Akibatnya, tempat-tempat seperti Portugal dan Jerman telah melarang penggunaan pasir silika sebagai jenis pasir peledakan.
Grit kaca hancur dan manik-manik kaca juga merupakan jenis media sandblasting yang efektif. Mereka dapat didaur ulang, membuatnya lebih ekonomis. Sebagai aturan umum, semakin kecil potongan kaca, semakin licin permukaannya. Manik-manik biasanya digunakan untuk membersihkan penumpukan kalsium pada ubin di sekitar bak air panas dan kolam renang. Selain itu, kedua jenis akan membersihkan fiberglass, meringankan nat, dan menghilangkan karat atau jamur.
Jenis media yang paling lembut, paling murah dan paling ramah lingkungan termasuk tongkol jagung, kulit kenari, dan soda kue. Tongkol jagung digunakan pada kayu untuk membersihkan struktur, seperti lumbung, rumah, dan pagar, sebelum dicat. Selain itu, grit tongkol jagung akan membersihkan area yang terkena kerusakan akibat asap dan menyerap minyak atau zat lainnya. Ini juga dapat digunakan untuk membersihkan, menghaluskan, atau memoles logam tipis, seperti perhiasan, suku cadang mesin, atau pegas.
Kulit kenari digunakan untuk membuat grit media sandblasting yang biodegradable. Jenis pasir ini tidak mahal tetapi juga efektif dalam membersihkan dan memoles barang-barang sensitif. Barang-barang ini dapat mencakup elektronik, turbin pesawat, struktur arsitektur bersejarah, dan suku cadang mobil. Selain itu, soda kue juga bersifat biodegradable. Ini sering digunakan untuk membersihkan dan memulihkan permukaan seperti batu atau marmer dan menghilangkan coretan, jamur, dan karat.