Resin kering adalah resin yang diolah untuk mengurangi kadar airnya ke tingkat yang rendah. Resin adalah zat mengeras yang meleleh saat dipanaskan dan terbakar saat terkena panas tinggi. Sebelumnya hanya digunakan untuk merujuk pada zat nabati, resin sekarang dapat menjadi zat sintetis yang menunjukkan sifat yang benar. Meskipun membutuhkan waktu lama untuk menyembuhkan dan kehilangan kelembapannya ketika dikeringkan secara alami dengan udara, resin kering sering digunakan dalam pembuatan dan bangunan karena membentuk ikatan yang sangat kuat setelah proses pengawetan selesai. Di luar alam, resin kering paling sering terlihat dalam bentuk pernis kering atau preparat lem kayu.
Dalam manufaktur, potongan resin sering dikeringkan dan dibentuk menjadi kue untuk penyimpanan yang lebih mudah. Ketika resin dikeringkan, pertama-tama dipanaskan untuk membuatnya melunak dan meleleh menjadi satu massa. Setelah resin dipanaskan, produsen menggunakan centrifuge untuk mengekstrak air dari resin. Resin yang masih hangat dan sedikit kering kemudian dipompa melalui ekstruder, memberikan bentuk dan selanjutnya mengeringkannya. Resin yang telah dibentuk dan dikeringkan kemudian dipotong atau digiling menjadi bentuk yang memudahkan pengiriman dan penyimpanan, biasanya dalam bentuk kue yang seragam, tetapi terkadang dalam bentuk pelet atau bubuk.
Sering diterapkan untuk memperbaiki tampilan permukaan, veneer adalah penutup tipis yang direkatkan di atas servis asli menggunakan resin kering. Penutup kayu ini biasanya berupa potongan kayu dekoratif yang menarik yang diaplikasikan sebagai permukaan atas kayu yang ada. Tukang kayu membeli resin kering dalam bentuk bubuk. Tukang kayu mencampur sejumlah bubuk dengan air dan menerapkannya pada potongan kayu tipis yang digunakan untuk membuat penutup veneer. Proses ini digunakan dalam menciptakan karya seni yang dibuat dengan veneer kayu hias.
Lem berbahan dasar resin yang dirancang untuk merekatkan kayu bisa juga disebut lem resin, resin epoksi, dan resin alifatik. Ketika resin diterapkan sebagai perekat, itu menjadi resin kering saat mengering. Resin kering idealnya memiliki tingkat kelembaban kurang dari satu persen dari total berat resin yang dihasilkan.
Kebanyakan resin tidak memiliki aroma sampai dipanaskan. Salah satu resin kering yang terkenal adalah amber, yang merupakan resin fosil dari tanaman yang sering digunakan dalam perhiasan. Salah satu metode yang digunakan untuk mengautentikasi amber adalah dengan memanaskan pin dan menyentuhkannya ke amber. Amber asli harus memiliki sedikit bau kayu saat pin memanaskan amber. Metode ini tidak sepenuhnya akurat karena beberapa pemalsu amber melapisi bagian luar amber palsu yang dirancang untuk memberikan amber palsu bau amber yang menyesatkan.