Sistem pengelolaan limbah biasanya mengacu pada teknik, strategi, atau perangkat khusus yang digunakan untuk mengolah bahan limbah. Ini mungkin termasuk pengumpulan, transportasi, daur ulang, pembuangan, atau pemrosesan limbah. Penggunaan sistem pengelolaan limbah bervariasi sesuai dengan jenis bahan limbah yang akan diolah dan tujuan dari pengolahan itu sendiri. Secara umum, sistem pengelolaan limbah berusaha untuk mengekang limbah karena alasan seperti ancaman kesehatan masyarakat, masalah lingkungan, atau tampilan umum suatu lokasi.
Istilah limbah umumnya mengacu pada bahan yang tidak diinginkan atau tidak dapat digunakan yang sengaja dibuang oleh penggunanya. Klasifikasi berbagai jenis limbah termasuk limbah manusia, limbah industri, limbah berbahaya, atau limbah biodegradable. Definisi khusus limbah telah ditulis ke dalam undang-undang oleh organisasi seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Uni Eropa (UE), untuk mengklasifikasikan limbah secara efektif dan meminimalkan dampak negatif lingkungan, sosial, atau ekonomi yang dapat ditimbulkan oleh pengabaian pengelolaan limbah. menyebabkan.
Sistem pengelolaan sampah bervariasi menurut norma sosial, budaya, dan teknologi. Di negara-negara industri, biasanya ada strategi standar untuk pengolahan limbah. Sistem pengelolaan sampah seperti tempat pembuangan sampah berusaha mengubur sampah di bawah tanah atau memisahkan sampah dalam batas-batas area tertutup. Insinerasi membakar bahan limbah menggunakan suhu tinggi, dan juga dapat digunakan untuk mengubah limbah yang terbakar menjadi sumber energi yang dapat digunakan.
Daur ulang adalah strategi pengelolaan sampah yang umum. Ini dapat digunakan untuk manfaat lingkungan dan sosial. Sistem pengelolaan limbah daur ulang mungkin sesederhana seperti tempat sampah bertanda khusus yang ditujukan untuk pembuangan bahan yang dapat didaur ulang. Tempat sampah berwarna ini biasanya ditemukan di sebagian besar negara Barat.
Sistem pengelolaan limbah juga dapat dipahami sebagai strategi untuk menghindari atau mengurangi limbah. Jenis sistem ini bersifat preventif dan terlihat untuk mengontrol produksi limbah. Pembatasan hukum dapat membatasi produksi limbah industri oleh pabrik. Pengenalan kepada masyarakat tentang perilaku yang bermanfaat secara ekologis untuk menghasilkan dunia yang lebih hijau juga merupakan salah satu contoh sistem pengelolaan sampah, seperti ungkapan “reduce, reuse, recycle”.
Limbah BXNUMX memerlukan sistem pengelolaan limbahnya sendiri yang spesifik sesuai dengan potensi bahaya kesehatan masyarakat dan lingkungan yang mungkin ditimbulkannya. Sistem pengelolaan limbah ini relatif terhadap jenis limbah berbahaya yang diolah. Mereka menggabungkan konsep seperti insinerator atau daur ulang untuk pembersihan.