Apa itu Boraks?

Istilah “boraks” digunakan untuk merujuk pada mineral dan senyawa halus dengan berbagai aplikasi. Mineral tersebut berbentuk kristal lunak yang tidak berwarna hingga putih, yang terkadang dapat diwarnai dengan warna coklat, kuning, atau hijau. Ketika dipukul dengan bahan lain, boraks meninggalkan garis putih yang rapuh. Zat ini juga dikenal sebagai natrium tetraborat atau dinatrium tetraborat, dan telah dikenal manusia selama ribuan tahun. Mineral adalah senyawa kimia dari unsur boron, dan rumus kimianya adalah Na2B4O7*10H2O.

Nama tersebut berasal dari kata Persia, burak, yang digunakan untuk merujuk pada boraks dan garam borat lainnya di Timur Tengah, diambil oleh orang Romawi, dan diadopsi oleh Inggris Tengah. Boraks dan garam terkait digunakan dalam pengawetan makanan dan mumi, serta membuat glasir tembikar di Cina dan sebagai bahan pembersih. Di Eropa Abad Pertengahan, itu digunakan sebagai fluks dalam penyolderan, untuk menjelajahi logam sebelum dilas bersama. Boraks masih digunakan untuk tujuan yang sama hari ini, meskipun lebih banyak dimurnikan untuk kemurnian.

Meskipun boraks tidak terlalu beracun, boraks dapat menyebabkan reaksi kulit. Tertelan juga tidak disarankan, karena bahkan jumlah kecil tidak bermanfaat bagi kesehatan manusia. Di sekitar rumah dapat bermanfaat untuk membersihkan, mencerahkan cucian, dan sebagai insektisida atau pestisida. Boraks juga digunakan dalam pembuatan penghambat api, antiseptik, dan fungisida. Di laboratorium, senyawa tersebut dapat digunakan sebagai penyangga reaksi kimia, karena merupakan basa non-reaktif dan akan menjaga kestabilan larutan kimia.

Boraks alami memiliki persentase air yang tinggi. Saat air menguap, mineral menjadi lebih putih dan rapuh. Jika dibiarkan dehidrasi, itu akan berubah menjadi tincalconite. Saat dimurnikan untuk digunakan, boraks biasanya dipecah dan dicampur dengan air, bersama dengan katalis yang akan menyebabkan mineral larut. Kristal boraks murni akan terbentuk kembali, dan siap untuk dikemas atau disempurnakan lebih lanjut dengan bahan kimia lainnya. Kernite, senyawa kimia lain yang mengandung boron, juga disuling menjadi boraks.

Ketika dicampur dengan asam sulfat, boraks menjadi asam borat. digunakan dalam berbagai aplikasi industri, termasuk pembersihan dan pengawetan. Ini juga digunakan sebagai antiseptik ringan, dan sebagai solusi mata untuk orang yang mengalami iritasi mata. Asam borat juga dipasarkan sebagai insektisida alternatif, karena lebih lembut daripada beberapa senyawa kimia.