Apa Itu Lubang Kerikil?

Lubang kerikil adalah jenis tambang yang dibiarkan terbuka ke permukaan bumi. Sementara banyak penambangan dilakukan jauh di bawah tanah, lubang kerikil digunakan untuk menambang material yang terletak dekat dengan permukaan bumi. Tambang ini dimulai sebagai lubang yang relatif kecil, atau rongga, dan tumbuh lebih besar dan lebih besar karena lebih banyak penambangan selesai. Lubang kerikil juga dapat disebut sebagai tambang batu atau tambang terbuka di beberapa bagian dunia.

Kerikil terdiri dari batuan kecil yang digunakan sebagai agregat dalam beton atau paving. Bahan ini juga digunakan untuk membuat dasar struktural untuk jalan raya, atau untuk membantu drainase tanah. Berbagai jenis kerikil juga ditempatkan di sekitar bedengan sebagai hiasan dan sebagai bentuk pengendalian gulma. Lubang kerikil yang menyediakan jenis batu kecil ini umumnya tidak mencakup jenis lempengan apa pun, atau batu yang lebih besar. Beberapa lubang kerikil, bagaimanapun, secara alami mungkin termasuk logam atau mineral yang dapat ditambang bersama dengan kerikil.

Untuk membangun lubang kerikil, para penambang memulai dengan mengupas lapisan tanah lapisan atas dan lapisan tanah di bawahnya dari bumi, menggunakan mesin pengupasan tanah yang besar. Ini mengungkapkan lapisan batu dan kerikil di bawah permukaan sehingga material ini dapat dengan mudah diekstraksi menggunakan pemuat front-end dan mesin besar lainnya. Selanjutnya kerikil harus dicuci dan diproses sebelum dikirim ke pabrik aspal atau fasilitas manufaktur lainnya.

Sementara lubang kerikil berfungsi sebagai metode yang sederhana dan efektif untuk menambang kerikil dari tanah, lubang ini juga menimbulkan sejumlah tantangan bagi para penambang. Saat para pekerja menggali di bawah permukaan air setempat, lubang-lubang ini secara bertahap terisi air, yang dapat mempersulit penambangan. Dalam situasi seperti ini, pekerja dapat mengeruk kerikil dari bawah dan membiarkan air mengisi lubang. Di lain waktu, penambang mengandalkan pompa besar untuk membuang air sementara agar proses ekstraksi dapat berlanjut.

Setelah semua kerikil dihilangkan, lubang-lubang ini sering ditinggalkan oleh pekerja. Banyak masyarakat telah berusaha untuk merehabilitasi lubang-lubang ini dengan menggunakannya sebagai danau buatan. Lubang kerikil yang telah terisi air sering kali berfungsi sebagai cagar alam atau tempat rekreasi, yang memungkinkan pengguna memanfaatkan kesempatan berenang dan berperahu. Banyak masyarakat yang memperkenalkan ikan air tawar ke lubang-lubang kerikil yang terbengkalai ini sehingga daerah tersebut dapat melayani para pemancing lokal. Jika lubang kerikil terletak di ketinggian dan tidak terisi air, perusahaan pertambangan atau masyarakat dapat menanam rumput dan pohon di lokasi untuk membantu merehabilitasi lahan.