Apa itu Terak Tembaga?

Terak tembaga adalah produk sampingan yang dibuat selama proses peleburan dan pemurnian tembaga. Saat kilang menarik logam dari bijih tembaga, mereka menghasilkan sejumlah besar debu, jelaga, dan batu non-logam. Secara kolektif, bahan-bahan ini membentuk terak, yang dapat digunakan untuk sejumlah aplikasi yang mengejutkan di bidang bangunan dan industri.
Bahan ini merupakan alternatif populer untuk pasir sebagai media peledakan dalam pembersihan industri. Dengan menggunakan teknik peledakan atau penyemprotan bertekanan tinggi, perusahaan dapat menggunakan terak tembaga untuk membersihkan tungku atau peralatan peleburan besar. Peledakan terak juga digunakan untuk menghilangkan karat, cat, dan bahan lain dari permukaan logam atau batu. Ini membantu mempersiapkan permukaan untuk pengecatan, atau sekadar menghilangkan hasil akhir atau residu yang tidak diinginkan.

Terak tembaga juga mendapatkan popularitas di industri bangunan untuk digunakan sebagai bahan pengisi. Tidak seperti banyak bahan pengisi lainnya, ini menimbulkan ancaman yang relatif kecil terhadap lingkungan. Ini berarti dapat digunakan untuk membangun bumi untuk mendukung jalan, bangunan, atau permukaan lainnya.

Kontraktor juga dapat menggunakan terak tembaga sebagai pengganti pasir selama konstruksi beton. Terak berfungsi sebagai bahan halus, atau pengikat, yang membantu menahan partikel kerikil yang lebih besar di dalam beton bersama-sama. Ketika digunakan dengan cara ini, terak membantu meningkatkan sifat beton, dan juga berfungsi sebagai bentuk daur ulang.

Salah satu keuntungan utama terak tembaga adalah risiko rendah yang ditimbulkannya terhadap kesehatan dan lingkungan. Pasir silika, yang merupakan media peledakan paling populer dan beton halus yang saat ini digunakan, menimbulkan risiko kesehatan yang serius saat terhirup. Ini juga dapat berkontribusi terhadap polusi dan masalah lingkungan lainnya.

Terak tembaga juga memiliki rasio kekuatan-terhadap-berat yang tinggi, menjadikannya pilihan yang efektif dalam beton, atau sebagai bahan pengisi di bawah jalan raya. Ketika ditambahkan ke beton, itu membuat permukaan beraspal kurang berpori, yang meminimalkan masalah dengan kelembaban dan pembekuan. Itu juga membuat beton lebih tahan api, dan membantu memperlambat penyebaran panas dan api.

Bahan ini juga memiliki beberapa batasan yang harus diperhatikan pengguna sebelum menggunakan terak tembaga. Beberapa versi mungkin mengandung jejak logam berat, yang dapat menyebabkan polusi udara dan air. Ini biasanya diklasifikasikan sebagai limbah berbahaya karena risiko ini. Masalah lain yang perlu dipertimbangkan adalah volume geser terak yang dihasilkan selama pemurnian tembaga. Biasanya, kilang berakhir dengan dua unit terak untuk setiap satu unit tembaga yang diproduksi selama peleburan.