Apa Itu Sistem Manufaktur?

Sistem manufaktur adalah pendekatan untuk membuat produk yang didasarkan pada beberapa faktor. Ini termasuk berapa banyak produk yang dibutuhkan, seberapa cepat produk harus diproduksi dan seberapa unik produk tersebut untuk memastikan penjualan yang cukup. Sistem manufaktur mencakup sistem manufaktur kustom, perakitan, fleksibel, terputus-putus, dapat dikonfigurasi ulang, tepat waktu, dan ramping.

Manufaktur kustom adalah bentuk asli dari produksi. Ini adalah pembuatan barang-barang unik, satu per satu, dengan menggunakan keterampilan seorang pengrajin tunggal. Pengrajin mungkin bekerja bersama satu sama lain, tetapi mereka tidak bekerja sama sebagai sebuah tim, karena satu orang menyelesaikan pembuatan item individu.

Hal ini berbeda dengan sistem manufaktur perakitan, di mana setiap pekerja menyumbangkan satu atau lebih tindakan yang diperlukan dalam proses manufaktur. Tindakan ini dapat diulang setiap beberapa detik atau untuk interval yang lebih lama, tergantung pada kerumitan tugas. Ini juga disebut sebagai sistem manufaktur produksi massal, dan biasanya menghargai kecepatan dan keseragaman. Kelemahan sistem manufaktur produksi massal adalah sulitnya memastikan pasokan produk yang benar secara real time dan tidak dapat menyediakan penawaran produk yang disesuaikan.

Manufaktur fleksibel mengusulkan solusi untuk memproduksi terlalu banyak atau terlalu sedikit produk. Metode ini juga memungkinkan produsen untuk menanggapi permintaan konsumen untuk produk yang disesuaikan. Lebih mahal untuk membuat alat sistem manufaktur yang fleksibel.

Manufaktur intermiten, di mana item yang sama dibuat berulang kali, mungkin menggunakan sistem manufaktur yang dapat dikonfigurasi ulang. Ini agar item yang berbeda dapat diproduksi secara massal satu jenis item pada satu waktu. Ada trade-off dengan sistem manufaktur yang fleksibel. Redundansi fungsi dalam sistem perkakas menambah biaya sebagai ganti fleksibilitas, sehingga pengeluaran modal awal mungkin lebih tinggi.

Tujuan produksi just-in-time adalah untuk menghilangkan persediaan. Membawa persediaan lebih dari yang dibutuhkan menambah biaya overhead. Misalnya, memproduksi terlalu banyak model mobil tertentu mengakibatkan kendaraan yang tidak terjual terdepresiasi pada lot penjual mobil. Penyimpanan barang yang tidak terjual juga bisa mahal dalam hal ruang dan uang. Sebaliknya, kehabisan persediaan berdampak buruk pada penjualan karena pelanggan akan beralih ke pesaing jika barang tertentu tidak tersedia saat pelanggan siap membeli.

Lean manufacturing sering digunakan bersamaan dengan metode produksi just-in-time. Meskipun merupakan sistem manufaktur, lean manufacturing sebenarnya adalah strategi yang berfokus pada menghilangkan elemen yang tidak perlu atau boros dari proses manufaktur dan mencapai efisiensi maksimum. Strategi ini dapat digunakan bersama-sama dengan sistem manufaktur lain untuk berbagai tingkat, tergantung pada sistem.