Apa itu Perencanaan Kapasitas Pemotongan Kasar?

Perencanaan kapasitas pemotongan kasar adalah teknik kontrol yang digunakan oleh perusahaan manufaktur. Sebagai manajemen perusahaan mengembangkan jadwal produksi manufaktur (MPS), mereka mendasarkan jadwal mereka pada keyakinan bahwa semua bahan yang dibutuhkan untuk memenuhi jadwal ini akan tersedia. Hal ini tidak selalu terjadi di dunia nyata, dan kurangnya sumber daya yang tersedia dapat dengan cepat menggagalkan rencana terbaik. Perencanaan memungkinkan perusahaan untuk menguji kelayakan dunia nyata dari MPS sebelum dijalankan. Proses ini dapat mengingatkan manajemen akan masalah penjadwalan potensial sehingga MPS dapat dimodifikasi atau sumber daya dapat ditambahkan sesuai kebutuhan untuk memenuhi tujuan produksi.

Manajemen membuat MPS berdasarkan perkiraan permintaan, pesanan pelanggan, dan tujuan keuangan. Jadwal itu sendiri umumnya tidak banyak berpengaruh pada kapasitas pabrik atau jumlah bahan baku yang ada. Dengan melakukan perencanaan kapasitas pemotongan kasar sebelum dimulainya produksi, pemilik pabrik dapat menyelaraskan tujuan manajemen dengan kemampuan mereka yang bekerja di lapangan.

Selama perencanaan, anggota staf membuat daftar semua sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan kuota yang tercantum dalam MPS. Ini termasuk peralatan dan mesin, serta bahan baku dan perlengkapan. Ini juga mencakup staf dan manajemen yang dibutuhkan untuk menjalankan pabrik dan mengoperasikan peralatan selama produksi berjalan. Selanjutnya, perusahaan membandingkan sumber daya yang diperlukan ini dengan daftar sumber daya yang tersedia saat ini dan mencatat setiap perbedaan. Jika sumber daya tertentu hilang, perusahaan membuat rencana untuk mendapatkannya.

Berdasarkan hasil perencanaan kapasitas pemotongan kasar, perusahaan dapat menambah lebih banyak mesin atau mengkonfigurasi ulang jalur perakitan yang ada untuk lebih memenuhi tujuannya. Mereka juga dapat memesan lebih banyak bahan mentah atau mencari sumber persediaan baru. Perusahaan juga dapat mempekerjakan lebih banyak karyawan atau menambah shift untuk memenuhi permintaan. Perusahaan dapat memodifikasi prosedur dan praktik tertentu untuk meningkatkan efisiensi.

Proses perencanaan memiliki banyak keuntungan bagi perusahaan manufaktur. Ini membantu untuk menyelaraskan tujuan manajemen atas dengan kemampuan mereka yang melakukan pekerjaan fisik, dan juga berfungsi sebagai alat yang ampuh untuk menegosiasikan perubahan dalam MPS, meskipun ini umumnya dianggap sebagai skenario pilihan terakhir. Proses perencanaan ini membantu inventaris jangka pendek dan proses perekrutan, dan juga menunjukkan masalah dalam investasi modal jangka panjang dan prosedur pembelian.