Apa itu Autofretage?

Dalam fabrikasi logam, autofrettage mengacu pada proses dimana bejana tekan logam dikenai sejumlah besar tekanan untuk memperkuat bejana untuk keperluan industri. Proses ini juga meningkatkan daya tahan logam yang membentuk bejana. Tujuan dari proses autofretage adalah untuk menginduksi tegangan sisa tekan untuk menemukan titik tekanan di mana logam mulai menekuk. Setelah batas elastis maksimum ditemukan, bejana tekan diperiksa ulang dan dikonfigurasi ulang untuk meningkatkan jumlah tegangan sisa tekan yang dapat ditangani dalam penggunaan di masa mendatang, mencegah kelelahan.

Ada beberapa langkah dalam proses fabrikasi logam autofrettage. Pertama, bagian logam ditempatkan pada perlengkapan baik oleh anggota tim penelitian dan pengembangan pabrik atau oleh mesin. Selanjutnya, pelindung keselamatan digunakan untuk melindungi operator dari produk sampingan yang mungkin dihasilkan dari proses autofrettage. Setelah perisai aman, bejana akan diisi dengan air atau bahan berbasis minyak bumi. Akhirnya, mesin yang meningkatkan tekanan akan memberikan tekanan pada bagian tersebut, tahan selama beberapa detik, dan melepaskan tekanan yang diberikan.

Sebuah komponen telah diautofrettaged setelah proses langkah demi langkah ini melalui beberapa siklus. Setelah itu, para ilmuwan penelitian dan pengembangan mencatat data penting, seperti jumlah tekanan yang diterapkan, batas elastis, dan banyak lagi. Perangkat lunak khusus digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang kontrol statistik selama proses. Teknik autofrettage memungkinkan tim untuk melakukan pra-tekanan pada serangkaian komponen dan mengkondisikannya untuk mengelola tekanan apa pun yang mungkin mereka alami saat beroperasi, baik melalui tekanan, suhu, atau tekanan penggunaan berulang.

Logam autofrettaged mengalami tekanan ekstrim yang cukup tinggi untuk menekuk bagian bejana tekan, tetapi tidak cukup tinggi untuk benar-benar retak atau pecah bagian. Selain penggunaan di industri di mana kapal bertekanan sangat penting, seperti industri aeronautika dan petrokimia, autofrettage masih digunakan dalam pembuatan laras senapan. Faktanya, sejarah autofrettage dimulai dengan milisi Prancis pada 1800-an, yang menggunakan teknik untuk mengoptimalkan daya tahan dan umur simpan senjata dan laras meriam mereka.

Aplikasi praktis dari teknik ini sangat banyak. Ini digunakan untuk mengkondisikan tabung berat yang mengalami pembebanan siklik berulang dan dengan demikian rentan terhadap keausan. Komponen populer yang menggunakan jenis tabung berat ini meliputi: rel bahan bakar dan saluran bahan bakar, silinder hidrolik, komponen ladang minyak, silinder waterjet, dan katup periksa.