Apa itu Sensor Induktif?

Sensor induktif adalah perangkat elektronik yang mendeteksi keberadaan logam. Perangkat ini diperkenalkan pada 1960-an dan dengan cepat menggantikan sakelar mekanis, terutama di lingkungan yang kotor atau basah. Sensor induktif, juga dikenal sebagai sensor jarak, menggunakan medan magnet yang dipengaruhi oleh logam di dekatnya. Ketika logam hadir, sirkuit elektronik mendeteksi perubahan medan dan mengirim sinyal yang dapat digunakan untuk mengoperasikan mesin lain. Efek logam pada medan magnet disebut efek induksi, dan sensor menggunakan loop induksi.

Empat bagian utama membentuk sensor induktif. Osilator mengubah arus searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC), meskipun beberapa sensor bertenaga AC dan tidak memerlukan bagian ini. Inti atau kumparan besi yang terbungkus kawat menciptakan medan magnet yang akan terpengaruh oleh keberadaan logam. Sirkuit penginderaan memantau medan magnet dan merasakan perubahan medan yang disebabkan oleh logam yang lewat di dekatnya. Prosesor keluaran mengambil informasi sirkuit penginderaan dan mengirimkan sinyal ke peralatan lain.

Sensor induktif memiliki berbagai kegunaan. Sensor ini biasanya diproduksi sebagai perangkat yang biasanya terbuka atau biasanya tertutup. Sensor induktif yang biasanya terbuka tidak akan mengizinkan arus listrik mengalir kecuali jika sensor diaktifkan. Salah satu contoh sederhananya adalah pembuka pintu garasi, di mana sensor jarak akan menghentikan motor pintu ketika rakitan pembuka mendekati motor yang tergantung di langit-langit.

Sebaliknya, sensor yang biasanya tertutup memungkinkan arus mengalir sampai logam terdeteksi, yang menyebabkan sakelar terbuka, mengganggu aliran. Mereka digunakan ketika benda logam perlu menyalakan sirkuit atau mengoperasikan mesin. Aplikasi dapat mencakup sensor posisi untuk katup jarak jauh, mesin sortir untuk memisahkan logam dari bahan lain, atau pencucian mobil di mana mobil yang lewat atau roller pemandu menyalakan peralatan cuci mobil.

Sensor induktif lebih disukai daripada sakelar mekanis karena beberapa alasan. Mereka tidak memiliki bagian yang bergerak, dan tidak memerlukan perawatan preventif. Tidak ada kontak fisik antara objek logam dan sensor induktif, dan oleh karena itu produk tidak akan rusak selama operasi produksi atau perakitan. Sensor induktif kokoh dan tidak terpengaruh oleh berbagai suhu atau kondisi lingkungan, termasuk kotoran atau bahan kimia.

Besi paling responsif terhadap medan magnet yang diciptakan oleh sensor induktif, tetapi logam lain juga dapat dideteksi. Baja tahan karat, kuningan, dan bahkan aluminium dapat dirasakan, tetapi efek medan magnet lebih sedikit dengan logam ini dan kalibrasi mungkin diperlukan untuk memastikan keandalan sinyal. Sensor yang digunakan untuk logam non-besi mungkin perlu ditempatkan sangat dekat dengan objek logam, yang dapat mengurangi keunggulannya dibandingkan jenis sensor lainnya.