Calla lily, juga dikenal sebagai Zantedeschia atau arum lily, adalah tanaman herba abadi yang berasal dari Afrika Selatan. Karena mekarnya yang besar dan indah, ini adalah tanaman hias yang sangat populer dan juga digunakan dalam banyak rangkaian bunga. Ini sebenarnya adalah bagian dari keluarga Araceae, dan bukan keluarga Liliaceae, yang merupakan milik dari bunga bakung sejati.
Tanaman calla lily sangat kuat dan mudah tumbuh dan dirawat. Tumbuh dari bohlam dan dapat mencapai tinggi satu hingga tiga kaki (0.3 hingga 0.9 m). Tanaman ini menghasilkan bunga berbentuk terompet yang mencolok. Ini sebenarnya bukan bunga, melainkan daun yang disebut spathe. Bagian bunga yang sebenarnya dari tanaman adalah paku kuning atau oranye di tengah spathe.
Batang Calla lily sangat tebal dan kokoh. Tanaman lebih menyukai sinar matahari penuh atau naungan parsial, dan tanah yang lembab tetapi dikeringkan dengan baik. Calla lili dapat tumbuh di luar di lingkungan tropis. Varietas calla lily yang lebih kecil tumbuh setinggi maksimum dua kaki (0.6 m), dan menghasilkan bunga yang jauh lebih kecil yang biasanya disebut minis.
Warna yang paling umum untuk spathe dari calla lily adalah putih, tetapi varietas lain termasuk kuning, oranye, merah muda atau ungu, merah, hijau, dan hitam. Karena mereka melambangkan hal-hal seperti kelahiran kembali dan kemurnian, bunga lili calla putih sering terlihat di karangan bunga pernikahan, dalam rangkaian bunga Paskah, dan bunga pemakaman. Bunga lili calla hijau adalah varietas yang paling langka, dan bunga hitamnya benar-benar warna ungu yang sangat dalam.
Nama calla lily sebenarnya keliru karena tanaman tersebut sama sekali bukan milik keluarga lily. Ini benar-benar memiliki lebih banyak kesamaan dengan tanaman hias, seperti caladium dan philodendron. Hal ini juga sangat erat kaitannya dengan kubis sigung.
Banyak seniman telah menemukan calla lily menjadi subjek yang disukai. Misalnya, pelukis Georgia O’Keefe begitu sering menggunakan bunga itu dalam karyanya sehingga ia dikenal sebagai nyonya bunga lili. Diego Rivera juga dikenal karena seninya yang menampilkan bunga.
Semua bagian tanaman ini sangat beracun bagi manusia dan hewan karena kandungan dalam tanaman yang disebut asam oksalat. Menelan bagian mana pun darinya dapat menyebabkan rasa terbakar dan bengkak pada mulut dan tenggorokan, diare, muntah, mual, dan iritasi mata. Seperti banyak tanaman beracun, akarnya adalah bagian yang paling berbahaya.