Apa itu Krisan?

Krisan adalah genus tumbuhan yang berbunga. Mereka pertama kali dibudidayakan di Cina dan dianggap sebagai ramuan oleh orang Cina. Mereka juga telah memainkan peran simbolis penting dalam sejarah Jepang, di mana itu mungkin pertama kali diperkenalkan pada abad ke-8. Krisan mengilhami segel kaisar Jepang, dan posisi kaisar sering disebut sebagai Tahta Krisan. Orang Barat harus menunggu sampai abad ke-17 untuk pengenalan tanaman yang indah ini.

Tukang kebun dapat mempersingkat nama tanaman ini menjadi “ibu”. Mereka sering menjadi kesenangan seorang tukang kebun karena ada lebih dari 30 varietas krisan. Juga krisan mengandung bahan kimia yang disebut pyrethrum, yang membantu secara alami mengusir sebagian besar serangga. Krisan juga merupakan tanaman abadi, jadi hamparan bunga yang sudah mapan akan kembali menyenangkan setiap tahun.

Ada perbedaan luar biasa dalam penampilan di antara para ibu. Beberapa varietas krisan sangat mirip dengan bunga aster. Lainnya terlihat seperti bentuk kancing, dengan kelopak pendek kecil. Bunga krisan pompom juga populer, dengan bunga yang bulat dan dekat. Bunga aster besar seperti bunga sering disebut sebagai bunga krisan karena mereka cenderung digunakan dalam rangkaian bunga.

Meskipun penampilannya bervariasi, kebanyakan krisan memiliki tinggi tanaman sekitar satu kaki (30.48 cm). Mereka cenderung jatuh mekar di taman alami, dan datang dalam berbagai warna musim gugur, seperti oranye, merah tua, dan kuning. Anda juga dapat menemukan ibu yang mekar di musim semi dengan bunga kuning, merah, putih atau merah muda. Di taman, mereka membutuhkan sinar matahari penuh, tanah yang dikeringkan dengan baik, dan ruang untuk tumbuh. Krisan mungkin juga perlu dipisahkan di musim semi untuk mekar musim gugur yang lebih baik karena mereka cenderung mengelompok bersama setelah satu atau dua tahun.

Ibu biasanya ditanam di sekitar bulan April untuk mekar musim gugur. Bunga musim semi yang mekar perlu ditanam segera setelah salju terakhir, dan cenderung mekar dari Mei hingga Juli. Di beberapa toko berkebun, Anda juga dapat membeli bunga krisan yang mirip dengan induk liar di China. Ini cenderung memiliki bunga yang lebih kecil dan kurang mencolok.

Krisan digunakan untuk membuat piretrin, bahan umum dalam insektisida. Bunganya juga merupakan bagian penting dari minuman Asia, teh krisan. Teh dianggap membantu pemulihan dari pilek dan flu dan untuk meredakan sakit tenggorokan. Hal ini juga dianggap meningkatkan aliran darah dan mengurangi varises.
Daun krisan dapat digunakan dalam tumisan. Sebagai alternatif, mereka bisa dikukus sebagai sayuran hijau. Beberapa menyebut daun yang dimasak agak berlendir, tetapi banyak yang menyukai rasa dan teksturnya.