Apa itu Mulsa Organik?

Mulsa organik adalah bahan yang diaplikasikan pada permukaan tanah kebun untuk melindungi tanaman dan memperbaiki struktur tanah. Mulsa dianggap organik jika terbuat dari bahan yang sebelumnya merupakan materi tanaman hidup. Contoh mulsa organik termasuk daun yang diparut, kompos, dan tongkol jagung yang dihancurkan.
Tukang kebun menerapkan mulsa organik untuk membantu mengurangi stres pada tanaman yang sedang tumbuh. Mulsa menyelesaikan ini dengan membantu tanah menahan kelembaban dengan meminimalkan penguapan. Akibatnya, tanaman dan pohon perlu disiram lebih jarang dan mengalami lebih sedikit stres kekeringan. Mulsa organik bertindak sebagai isolator dengan menjaga tanah pada suhu yang relatif konstan. Ini bisa sangat membantu di musim semi, ketika suhu tanah yang lebih hangat mendorong pertumbuhan tanaman.

Jika mulsa organik diterapkan dengan benar dan mulsa bebas dari benih gulma, mulsa organik akan mencegah perkecambahan gulma. Mulsa mencegah cahaya mencapai biji. Jika gulma berhasil berkecambah, lapisan mulsa yang tebal akan mencegah bibit gulma mencapai permukaan.

Mulsa organik perlahan terurai ke dalam tanah, menambahkan sejumlah kecil nutrisi. Proses dekomposisi akan menarik cacing tanah dan memperbaiki struktur tanah dengan memperbaiki aerasi dan drainase. Lapisan pelindung mulsa akan membantu mencegah pemadatan dari hujan lebat atau berjalan di tanah saat basah.

Ada beberapa masalah yang terkait dengan penggunaan mulsa organik, tetapi banyak dari masalah ini dapat dikendalikan atau dengan mudah diperbaiki. Di iklim basah, mulsa organik dapat menahan terlalu banyak kelembapan. Mulsa basah dapat memadatkan dan mengakar, menarik hewan pengerat atau mendorong pertumbuhan jamur dan jamur. Tukang kebun dapat mencegah hal ini dengan menepuk-nepuk, atau mengaduk mulsa, secara berkala. Jika mulsa basah adalah masalah yang terus-menerus, lapisan yang lebih tipis akan memungkinkan sebagian uap air menguap.

Sebagian besar mulsa organik menaikkan tingkat pH tanah sedikit saat bahan terurai, menghasilkan tanah yang sedikit basa. Proses dekomposisi mulsa yang terbuat dari bahan kayu juga menghabiskan kadar nitrogen di dalam tanah, sehingga membutuhkan aplikasi pupuk kaya nitrogen sesekali. Kekurangan nitrogen mencegah tanaman menggunakan semua nutrisi yang tersedia di tanah, bahkan jika tanahnya cukup subur.

Mulsa harus diterapkan di musim semi setelah tanah menjadi hangat. Jika tidak, mulsa dapat menghambat pertumbuhan musim semi dengan menjaga tanah terlalu dingin. Mulsa tidak boleh diterapkan sampai penanaman baru setinggi 4 hingga 6 inci (10 hingga 15 cm).