Apa itu Lantai Faux?

Lantai imitasi adalah lantai produksi yang biasanya terbuat dari laminasi yang terlihat seperti bahan lain, seperti kayu keras, marmer, atau batu tulis. Meskipun lantai palsu mungkin terlihat mirip dengan aslinya, seringkali biayanya hanya sebagian kecil dari biaya untuk membeli bahan asli dan biasanya lebih mudah dipasang. Jenis lantai palsu ini dapat meniru hampir semua hal, mulai dari batuan lapuk hingga kulit asli. Gaya alternatif lantai tiruan adalah jenis trompe l’oeil, lantai yang menampilkan desain, gambar, atau lukisan. Jenis lantai ini dimaksudkan untuk menipu pemirsa dengan ilusi optik yang memberikan tampilan batu bata, batu, atau pemandangan yang dicat dengan citra detail.

Seringkali, lantai palsu merupakan alternatif untuk kayu keras, terutama jika permukaan dasarnya adalah beton. Memasang lantai kayu keras tradisional ke permukaan beton biasanya tidak praktis karena subfloor mungkin harus dibangun. Ini tidak hanya akan lebih mahal tetapi juga menghemat ruang dari lantai ke langit-langit yang berharga di dalam ruangan. Lantai kayu imitasi biasanya dapat dipasang di atas beton. Jenis laminasi ini sering dianggap sebagai lantai kayu keras asli karena memiliki gaya yang serupa, seperti lantai parket atau lantai papan jenis antik.

Jika pemilik rumah menyukai tantangan pemasangan do-it-yourself, lantai palsu mungkin menarik. Misalnya, memasang lantai marmer asli adalah pekerjaan yang membutuhkan profesional, tetapi lantai marmer palsu adalah proyek yang lebih mudah dikelola. Karena memasang lantai ubin asli biasanya melibatkan pekerjaan dengan nat yang berantakan, lantai ubin palsu bisa menjadi pilihan yang menarik karena terlihat nyata tetapi tidak memerlukan nat.

Untuk jenis lantai yang tidak biasa, gaya trompe l’oeil yang menipu secara visual adalah salah satu cara untuk menarik perhatian ke sebuah ruangan. Meskipun pembuatan lantai palsu ini bisa memakan waktu lama, hasil akhirnya mungkin disalahartikan sebagai batu, bata, atau ubin asli. Terkadang lantai trompe l’oeil akan menampilkan lukisan asli dengan detail yang menarik pemirsa ke dalam pemandangan, hampir seolah-olah mereka telah melangkah ke dalam gambar. Lantai ruang bermain mungkin menampilkan anak-anak yang berenang di kolam renang atau kamar mandi di lantai atas mungkin menawarkan detail pipa bawah tanah yang mengalir ke langit biru. Lantai ruang makan dapat menipu pemirsa dengan berpikir bahwa mereka baru saja masuk ke restoran, dengan gambar juru masak, pramusaji, dan stan yang dilukis dengan tangan.