Apa Itu Pestisida Alami?

Hama seperti serangga bisa sangat mengganggu di sekitar rumah dan kebun. Beberapa orang memilih untuk menggunakan pestisida, bahan kimia yang membunuh pengunjung yang tidak diinginkan, tetapi pestisida dapat berdampak negatif pada kesehatan tanaman, manusia, hewan lain, dan lingkungan. Akibatnya, sebagian konsumen memilih menggunakan pestisida alami yang berasal dari ekstrak tumbuhan. Banyak dari pestisida alami ini sama efektifnya dengan pestisida kimia, tetapi mereka jauh lebih tidak beracun. Pestisida yang tidak berbahaya juga merupakan bagian penting dari berkebun organik dan alami.

Perhatian harus digunakan saat menerapkan pestisida alami di sekitar hewan dan anak-anak. Meskipun kurang beracun, banyak pestisida alami yang idealnya tidak dikonsumsi oleh manusia yang sedang tumbuh dan hewan peliharaan rumah tangga. Penting juga untuk menerapkan pestisida alami selama periode aktivitas lebah rendah, karena lebah sangat bermanfaat bagi kebun. Waktu terbaik untuk melakukan ini adalah di malam hari, memberi tanaman sekitar 12 jam untuk menyerap pestisida pelindung sebelum lebah keluar.

Kebanyakan pestisida alami berasal dari tumbuhan. Tiga yang paling beracun adalah piretrin, yang berasal dari krisan, sabadilla, dan nikotin. Semua dapat diterapkan langsung ke tanaman tertentu, atau serangga, dan mereka menyebabkan kematian dalam waktu singkat. Namun, mereka juga sangat beracun bagi hewan lain, dan wadahnya harus disimpan di tempat yang tinggi dan aman. Setelah menggunakan pestisida alami ini, selalu cuci tangan sampai bersih.

Pestisida nabati yang kurang beracun tetapi masih efektif termasuk teh asam oksalat yang terbuat dari bahan-bahan seperti rhubarb dan daun raspberry, semprotan bawang putih, teh nightshade yang dibuat dengan daun tomat dan kentang, dan minyak nimba. Semua zat ini dapat diterapkan langsung ke tanaman, dan mereka bertindak dalam berbagai cara untuk mengganggu siklus hidup hama kebun. Perhatian harus digunakan dengan minyak nimba, yang baunya sangat kuat. Pilihan lain adalah minyak jeruk, yang digunakan untuk mencegah hama.

Beberapa pestisida alami berasal dari bahan mineral. Contoh yang paling umum adalah diatomaceous earth, yang sebenarnya merupakan bubuk fosil makhluk laut yang disebut diatom. Tanah diatom akan memakan eksoskeleton hama, dan akhirnya masuk ke tubuh mereka. Di luar, dapat diterapkan secara longgar di sekitar taman selama Anda tidak memiliki hewan peliharaan atau anak-anak, dan juga dapat digunakan di dalam ruangan untuk mengendalikan kutu dan hama rumah tangga, selama area tersebut dibersihkan dan disedot setelahnya, karena dapat mengiritasi paru-paru. Disarankan agar Anda memakai pelindung hidung dan mulut saat menerapkan tanah diatom.