Apa itu Perapian?

Dalam kebanyakan kasus, istilah perapian mengacu pada pekerjaan pasangan bata yang mengelilingi perapian atau tungku pembakaran kayu, dan seringkali secara khusus menunjukkan lantai batu bata atau ubin di dalam atau di sekitarnya. Batu ini biasanya berfungsi untuk menangkap abu yang tersesat dari api, alih-alih membiarkannya mendarat di bahan yang mudah terbakar seperti lantai atau dinding kayu. Kata perapian mungkin juga, dalam banyak konteks, menunjukkan perapian secara keseluruhan, dan terkadang diperluas untuk mengartikan konsep umum rumah atau keluarga, seperti dalam frasa perapian dan rumah.

Perapian biasanya terbuat dari batu, bata, semen, atau ubin. Ini mungkin menutupi sebagian atau seluruh dinding di sekitar perapian, serta lantai di depannya. Itu juga dapat mencakup mantel, yang merupakan rak di atas perapian yang biasanya terbuat dari kayu atau batu. Untuk tungku kayu, perapian sering kali hanya berupa lempengan keramik atau batu tempat kompor diletakkan.

Secara tradisional, sebagian besar rumah memiliki perapian karena kebanyakan orang memasak di atas api di perapian. Juga, banyak bangunan memperoleh kehangatan mereka di musim dingin dari perapian dan tungku kayu seperti itu, dan beberapa bangunan memiliki dua atau lebih dari mereka. Ada bukti sejarah bahwa beberapa pemerintah mengenakan pajak pada setiap perapian di sebuah bangunan.

Perapian tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran, dan dibuat menggunakan berbagai bahan bangunan. Seringkali, perapian memasak adalah perlengkapan besar, mengambil seluruh dinding dapur. Banyak perapian dekoratif yang tidak digunakan untuk memasak juga meluas ke seluruh dinding, tetapi ini biasanya lebih untuk efek visual daripada fungsionalitas. Banyak yang lain tidak besar sama sekali, tetapi hanya terdiri dari rongga perapian dan pekerjaan batu di lantai untuk menangkap abu.

Perapian dapat dianggap sebagai elemen desain interior utama dalam sebuah ruangan. Dampak visual perapian dapat berubah dengan gaya perapian yang mengelilinginya. Bahkan perapian bertenaga gas alam yang disegel biasanya memilikinya, meskipun ada sedikit kemungkinan abu atau percikan api tumpah ke lantai.

Bahan perapian bisa datang dalam berbagai warna dan gaya. Perapian yang tampak pedesaan dapat menggunakan batu pahat. Desain perapian kontemporer dapat menggabungkan batu kapur, marmer, batu pasir, atau bahkan produk komposit sintetis. Masing-masing memiliki tingkat ketahanan panas yang berbeda, dan beberapa bahan lebih baik dari yang lain, tergantung pada tujuan penggunaan perapian atau tungku pembakaran kayu.