Apa itu Kelapa Sawit?

Genus Elaeis terdiri dari dua spesies pohon palem, keduanya disebut dengan nama umum “kelapa sawit” karena buah dan inti mereka digunakan untuk memproduksi minyak sawit. Spesies tersebut adalah Elaeis oleifera, atau kelapa sawit Amerika, dan Elaeis guineensis, atau kelapa sawit Afrika. Spesies pertama ditemukan di Amerika Tengah dan Selatan, sedangkan yang terakhir berasal dari Afrika barat. Pohon kelapa sawit ini biasanya ditanam di perkebunan komersial karena minyak yang mereka hasilkan memiliki berbagai kegunaan.

Kelapa sawit adalah pohon abadi yang dapat tumbuh setinggi 50 kaki (15 meter) dan dapat hidup selama 30 tahun. Pohon itu biasanya memiliki daun besar yang terbagi menjadi banyak daun berbulu, dengan varietas Amerika memiliki daun yang lebih mencolok daripada Afrika. Daun-daun ini menjadi semakin jarang saat pohon mencapai usia dewasa, dengan pohon dewasa biasanya memiliki tidak lebih dari 20 daun. Pohon kelapa sawit juga memiliki bunga, yaitu bunga putih kecil dengan tiga kelopak yang ditemukan tumbuh berkelompok. Ketika bunga diserbuki, mereka membutuhkan waktu lima hingga enam bulan untuk matang menjadi buah palem oranye matang yang masing-masing memiliki satu biji besar yang disebut inti sawit.

Daging buah dan daging inti sawit keduanya mengandung minyak sawit, sejenis minyak yang mengandung asam lemak tinggi. Minyak sawit dapat dimakan, dan karena kandungan lemaknya yang tinggi, sering digunakan untuk menggoreng. Ini juga merupakan aditif makanan umum, dan dapat digunakan untuk membuat sabun. Senyawa yang berasal dari asam palmitat, salah satu asam lemak yang ditemukan dalam minyak sawit, dapat dikombinasikan dengan pelarut yang mudah terbakar yang disebut nafta untuk menghasilkan berbagai jenis napalm yang digunakan selama era Perang Vietnam. Minyak sawit juga merupakan sumber biodiesel yang layak, sejenis bahan bakar yang terbuat dari lemak alami.

Karena kelapa sawit biasanya ditanam untuk tujuan komersial, memilih untuk menanam pohon lebih merupakan usaha bisnis daripada keputusan lanskap. Untuk menanam kelapa sawit, sejumlah besar areal harus dibersihkan dan digarap untuk mereka. Lubang kemudian dapat digali di tanah yang digarap untuk penanaman, dan benih atau bibit kelapa sawit dapat ditempatkan di lubang tersebut. Pohon muda harus dipelihara dengan baik dan terlindung dari gulma, serangga, dan hama lainnya. Umumnya, pohon lebih menyukai iklim tropis dan tanah yang lembab dan subur.