Agregat terbuka adalah jenis perkerasan beton di mana kerikil yang digunakan dalam campuran beton tetap terlihat pada permukaan akhir. Sementara beton tradisional memiliki hasil akhir yang halus, agregat terbuka menawarkan hasil akhir yang sangat bertekstur, yang mengungkapkan keindahan alam batu. Jenis lapisan akhir ini merupakan salah satu bentuk beton dekoratif tertua, yang mendahului paving modern atau paving acid-washed.
Hasil akhir agregat yang terbuka umumnya memerlukan sedikit lebih banyak perencanaan dan pekerjaan persiapan daripada beton standar. Pemasang harus mencampur beton dengan konsistensi yang tepat, menggunakan lebih banyak air daripada biasanya. Perawatan juga harus diambil ketika memilih agregat. Sementara agregat biasanya bertindak sebagai pengisi untuk memberikan beton kekuatannya, itu terutama dipilih untuk daya tarik estetika ketika datang ke hasil akhir yang terbuka. Pemasang harus memeriksa batu untuk warna, tekstur, dan ukuran untuk mencapai tampilan yang diinginkan.
Jenis penyelesaian ini paling cocok untuk aplikasi dengan lalu lintas rendah. Hasil akhir agregat yang terbuka sering dipilih untuk teras dan jalan setapak, serta beranda beton. Mereka mungkin juga cocok untuk beberapa jalan masuk, tetapi umumnya tidak digunakan di jalan karena tidak dapat menampung beban lalu lintas yang berat.
Proses peletakan agregat terbuka dimulai dengan menuangkan dasar beton segar. Alasnya kemudian digerus halus menggunakan pelampung kayu atau trowel. Selanjutnya, campuran kerikil atau agregat dituangkan di atas beton dan diratakan dengan menggunakan garu atau sapu. Pemasang menggunakan sepotong kayu atau pelampung beton untuk menekan batu ke bagian atas beton basah, menempelkannya di tempatnya. Akhirnya, roller rumput digunakan untuk menghaluskan permukaan dan menghilangkan gumpalan atau gundukan yang tidak diinginkan.
Penyegelan merupakan salah satu langkah terpenting dalam proses pemasangan agregat terbuka. Agregat yang tidak disegel dapat dengan cepat menjadi kotor, dan dapat aus seiring waktu karena lalu lintas pejalan kaki. Ini juga rentan terhadap kelembaban dan elemen luar ruangan lainnya.
Pemasang dapat memilih antara dua tipe dasar sealer, termasuk produk permukaan dan penetrasi. Sealer penetrasi cenderung paling tahan lama, tetapi juga paling mahal. Sealer ini diserap ke dalam agregat, menghasilkan hasil akhir matte. Sealer permukaan membentuk lapisan tipis di atas agregat, menghasilkan tampilan yang basah dan mengkilap. Mereka adalah pilihan yang paling terjangkau, tetapi juga cenderung cepat aus.
Pembeli harus berhati-hati saat memilih sealer untuk agregat terbuka. Meskipun banyak yang lebih menyukai tampilan basah dan mengkilap, sealer jenis ini sering kali membuat permukaan beton cukup licin. Pasir atau pasir dapat menambah tekstur pada sealer, menghasilkan traksi yang lebih baik dan mengurangi risiko jatuh.