Apa Jenis Kerikil yang Berbeda?

Kerikil tergolong batuan kecil yang biasanya tidak melebihi ukuran tertentu. Sebagian besar jenis potongan kerikil tidak melebihi diameter 2.5 atau 3 inci (64 atau 75 milimeter). Kerikil sering digunakan dalam pekerjaan jalan dan proyek lansekap. Sebagian besar terbentuk secara alami, biasanya dengan menggerakkan badan air, tetapi beberapa, seperti batu pecah, adalah buatan manusia. Jenis lainnya termasuk bank, bench, river run, fine, dan pay gravel.

Kerikil tepian, atau kerikil tepian seperti yang kadang-kadang disebut, sering dicampur dengan pasir atau beberapa jenis tanah liat. Potongan individu sering bervariasi dalam ukuran, dengan beberapa potongan yang cukup kecil dan yang lain berukuran besar. Jenis ini biasanya ditemukan di alam.
Ada beberapa jenis kerikil yang dapat ditemukan di dalam atau di sekitar badan air yang bergerak, seperti anak sungai atau sungai. Kerikil bangku adalah salah satu contohnya, dan biasanya diendapkan saat ketinggian air lebih tinggi dari biasanya.

Sering kali, batu-batu kecil dan halus dan bebatuan di atau di sekitar dasar anak sungai dan sungai dikumpulkan untuk digunakan dalam membangun dan lansekap. Seiring waktu, air yang bergerak menyapu batu-batu di sepanjang bagian bawah, mengikis tepi bergerigi dan menghaluskan batu. Kerikil ini sering ditambahkan ke bahan penyemen sebagai agregat beton atau digunakan untuk bahan lansekap. Kerikil aliran sungai dan batu sungai adalah kedua jenis kerikil yang tepinya dihaluskan secara alami oleh badan air yang bergerak. Kerikil kacang adalah contoh lain, dengan potongan individu biasanya cukup kecil.

Kerikil halus dapat ditemukan secara alami atau dibuat, dan biasanya berdiameter tidak lebih dari 0.16 inci (4 milimeter). Terkadang, kerikil ini dicat, dan merupakan tambahan yang populer untuk banyak akuarium. Dalam pekerjaan jalan, juga dapat digunakan di area yang tidak memiliki lalu lintas padat, seperti jalan masuk atau jalan pribadi.

Kerikil berbayar adalah jenis lain dari kerikil yang terbentuk secara alami, dan kadang-kadang disebut kotoran berbayar. Nama yang tepat, karena biasanya mengandung sejumlah logam mulia, seperti emas atau perak. Biasanya ditemukan di tambang atau saat mendulang emas.

Kerikil buatan, seperti batu pecah dan batu pecah, tersedia dalam berbagai ukuran. Saat membuat jenis kerikil ini, batu alam dipecah secara mekanis dan diayak melalui saringan jaring dengan ukuran berbeda. Batu kapur sering digunakan untuk kerikil pecah, tetapi jenis batu lain juga digunakan, termasuk granit dan dolomit.