Laminasi plastik adalah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kertas kraft, resin, dan perekat. Beberapa lapisan kertas kraft direndam dalam resin, kemudian ditekan bersama pada suhu dan tekanan tingkat tinggi untuk membentuk satu lembar. Perekat atau resin laminasi plastik kemudian digunakan untuk menambahkan kertas dekoratif atau lapisan atas melamin. Terakhir, lapisan atas uretana pelindung, atau lapisan aus ditambahkan untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan.
Laminasi sering dipilih karena hasil akhir yang realistis, yang dirancang untuk meniru bahan lain, termasuk batu, ubin, kayu, atau logam. Jenis laminasi ini biasanya harganya harus lebih murah dari bahan-bahan ini, tetapi secara visual identik. Ini karena kertas dekoratif atau lapisan atas melamin pada lembaran laminasi terbuat dari gambar fotografi berkualitas tinggi dari jenis bahan ini. Ini mungkin mengandung butiran kayu asli, urat batu, atau pola dan tekstur lain yang menambah kualitas hasil akhir.
Lembaran laminasi plastik dapat direkatkan ke kayu atau dasar komposit menggunakan lem laminasi, perekat, atau resin. Basis berlapis laminasi kemudian digunakan sebagai meja, pelapis lantai, atau panel dinding. Lembaran laminasi sendiri juga dapat digunakan sebagai bahan finishing dekoratif untuk berbagai aplikasi.
Ada sejumlah jenis produk laminasi yang berbeda, banyak di antaranya dijual dengan merek terkenal seperti Formica® atau WilsonArt®. Berbagai jenis laminasi plastik dapat dikategorikan berdasarkan ketebalan lembaran laminasi, yang meningkatkan kekuatan dan daya tahan, atau bahkan pada ketebalan lapisan aus uretan, yang membantu memperpanjang umur material. Produk laminasi juga dapat dibedakan berdasarkan warna, tekstur dan gaya desain.
Banyak pembeli memilih produk laminasi plastik karena mudah dibersihkan dan persyaratan perawatannya rendah. Laminasi tahan air dan tahan noda, menjadikannya pilihan populer untuk meja dan lantai dapur. Ini juga jauh lebih terjangkau daripada produk alternatif seperti batu, ubin, atau kayu keras. Pembeli dapat memilih dari jumlah warna dan hasil akhir yang hampir tak terbatas, atau bahkan dapat meminta warna atau tekstur khusus untuk proyek khusus.
Salah satu kelemahan utama dari bahan ini adalah jenis perekat yang digunakan untuk merekatkan lapisan setiap lembar menjadi satu. Banyak lem laminasi plastik mengandung senyawa organik yang mudah menguap (VOC), yang berkontribusi pada kualitas udara dalam ruangan yang buruk. Pembeli dapat mencari produk rendah atau tanpa VOC untuk meminimalkan masalah ini. Laminasi juga dianggap kurang tahan lama dibandingkan bahan lain, dan lebih cenderung pecah atau retak. Ini juga bisa sulit untuk diperbaiki setelah rusak, dan membutuhkan penggantian yang lebih sering daripada produk alternatif seperti ubin batu atau keramik.