Apa itu Tanaman Ti?

Tanaman ti merupakan tanaman tahunan tropis yang termasuk dalam famili Asparagaceae. Tanaman ini tergolong dalam nama ilmiah Cordyline fruticosa dan juga disebut sebagai tanaman keberuntungan atau tanaman ti Hawaii. Kata Cordyline berasal dari kordyle, yang merupakan bahasa Yunani untuk klub, mengacu pada bola akar tanaman seperti klub. Tanaman ini biasanya tumbuh bergerombol dan tingginya bisa mencapai 10 kaki (sekitar 3 m). Berasal dari Asia Tenggara, Papua Nugini dan beberapa bagian Australia, itu diperkenalkan ke Hawaii oleh Polinesia awal.

Bunga tanaman ti mekar dalam nuansa putih, krem, dan cokelat. Mereka mekar dalam kelompok selama bulan Maret hingga November, dan menghasilkan buah merah kecil di musim semi dan musim panas. Dari semua bagiannya, daun besar paling terlihat dengan garis-garis cerah atau tanda pada permukaan daun yang umumnya berwarna hijau atau kemerahan. Warna tanda ini tergantung pada varietas atau kultivar. Misalnya, varietas Amabalis memiliki bintik-bintik merah muda dan putih, sedangkan daun varietas Baptisii memiliki guratan merah muda dan kuning.

Perbanyakan tanaman ti adalah melalui akar telanjang atau stek batang. Tanaman dapat tumbuh di semua jenis tanah selama ada cukup kelembaban, jika tidak, ujung daunnya akan mengering. Ini dapat ditanam di lokasi yang cerah atau yang sebagian teduh. Ketika ditempatkan di bawah paparan sinar matahari penuh, perlu disiram lebih sering. Tanaman ini membutuhkan perlindungan dari angin dan tidak akan tumbuh dengan baik pada suhu di bawah sekitar 55 derajat Fahrenheit (13 derajat Celcius).

Daun tanaman ti dapat digunakan dalam berbagai cara, seperti bahan pakaian, penutup atap, dan peralatan memasak. Di Hawaii, daging dan ubi terkadang dibungkus dengan daun tanaman ini sebelum dimasak dalam oven bawah tanah. Tunas daun muda dapat dimakan mentah dan dikatakan manis. Akarnya juga dapat dimakan, dan sering dipanggang untuk makanan atau dibuat menjadi okolehao, minuman beralkohol. Secara pengobatan, beberapa orang secara tradisional menggunakan bunga dan daun tanaman ti untuk mengobati penyakit seperti demam, sakit kepala, dan dahak.

Di Hawaii, tanaman ti dianggap suci dan dengan demikian memiliki kegunaan agama juga. Ini ditambahkan ke jaring ikan dan umpan pancing, dan digunakan sebagai pembungkus batu yang ditempatkan di sepanjang jalur pendakian untuk memohon berkah. Dianggap sebagai simbol kekuatan spiritual dan kemurnian, itu ditanam secara luas di sekitar rumah dan kuil di Hawaii.