Furnitur Georgia mencakup perabotan rumah yang berasal dari pertengahan abad ke-18 hingga pertengahan abad ke-19. Gaya furnitur ini mendapatkan namanya dari Raja Inggris Raya George I, II, dan III, yang memerintah selama periode ini. Juga selama waktu inilah orang Eropa pertama menetap di Amerika, begitu banyak perabotan Amerika awal yang terinspirasi oleh desain Georgia. Banyak karakteristik desain furnitur Georgia datang sebagai respons langsung terhadap gaya Gotik yang berat saat itu. Berbeda dengan potongan-potongan gelap dan berat ini, gaya furnitur Georgia jauh lebih ringan dan lebih halus.
Periode Georgia sering dibagi menjadi tiga era, dengan gaya furnitur yang berbeda untuk setiap periode. Era awal Georgia berlangsung sekitar tahun 1745 hingga 1780. Selama masa ini, furnitur Georgia dicirikan oleh desain neo-palladiannya, yang terinspirasi oleh seni dan arsitektur Italia. Karya-karya awal Georgia sering kali over-the-top dalam hal desain dan ukuran, dan sangat mahal sehingga hanya orang yang sangat kaya yang mampu membelinya.
Pada periode pertengahan Georgia, furnitur dan desain lebih banyak didasarkan pada gaya neoklasik, dengan tambahan inspirasi dari Yunani dan Cina. Perabotan selama era ini menekankan proporsi dan keseimbangan, dan potongan lebih kecil dan lebih terjangkau secara keseluruhan. Periode Georgia akhir sering disebut sebagai zaman keemasan furnitur, dan pada masa inilah desain Georgia mencapai puncaknya. Perancang Chippendale dan Hepplewhite adalah dua pembuat furnitur paling terkenal pada masa itu.
Furnitur Georgia dicirikan oleh fokusnya pada struktur mungil dan garis-garis halus. Perabotan periode ini sering kali mencakup kaki bola atau kaki cakar, dan warna yang diredam. Pegangan dan perangkat keras kuningan umum digunakan pada banyak jenis furnitur Georgia, seperti pola ukiran telur dan panah, cangkang, atau kepala singa.
Sementara pembuat furnitur sebelumnya mengandalkan kenari, pembuat furnitur era Georgia beralih ke mahoni. Dibandingkan dengan kenari, mahoni lebih kuat dan tahan lama. Ini tahan air secara alami, dan juga menawarkan ketahanan alami terhadap cacing dan hama lainnya.
Potongan Georgia klasik termasuk kursi angin dan kursi malas dengan bentuk dan desain yang elegan. Sofa dan kursi dengan lengan gulir juga menjadi ciri khas zaman itu. Pembeli yang tertarik dengan furnitur Georgia juga dapat mencari meja tulis, meja berlapis marmer, serta kursi dan meja sudut. Sementara karya orisinal sering kali datang dengan label harga tinggi, rekreasi menawarkan alternatif yang terjangkau bagi mereka yang mencari desain bergaya Georgia dengan harga lebih murah.