Myrtus (umumnya dikenal sebagai myrtle) adalah semak cemara berbunga yang kemungkinan berasal dari Eropa Mediterania dan Afrika Utara, tetapi sekarang dibudidayakan di banyak bagian dunia. Tanaman ini telah lama dikagumi oleh banyak orang karena bunga putihnya yang halus, daun hijau tua yang mencolok, dan aroma pedasnya. Ada bukti bahwa itu dianggap suci bagi orang Yunani dan Romawi kuno. Hari ini digunakan di Mediterania dalam terapi pernapasan homeopati dan sebagai bahan dalam minuman keras.
Mungkin berasal dari Mediterania dan Afrika Utara, myrtus tumbuh subur di iklim yang hangat, kering, dan tanah berpasir. Ini membutuhkan sedikit air, dan pada kenyataannya, dapat bereaksi buruk terhadap penyiraman yang berlebihan. Tanaman ini dapat dengan mudah bertahan dalam kondisi seperti kekeringan yang terkadang menyerang daerah asalnya.
Secara penampilan, myrtus dianggap oleh banyak orang cukup cantik. Tanaman ini berbentuk seperti semak dan dapat tumbuh hingga setinggi 15 m. Bunganya, yang muncul di akhir musim panas, terdiri dari lima kelopak putih rata dengan sekitar 4.57 hingga 50 benang sari tipis yang menonjol ke atas dari tengahnya, menciptakan efek “semburan bintang” yang mencolok. Daun tanaman yang berbentuk lonjong dengan ujung runcing ini mengkilat dan cukup tebal. Mereka berwarna hijau tua, menciptakan kontras visual yang menarik dengan bunga putih lembut tanaman, dan menghasilkan aroma pedas segar saat dihancurkan.
Bukti menunjukkan bahwa tanaman myrtus dianggap suci di antara orang Yunani dan Romawi kuno. Hal ini berulang kali disebutkan dalam mitologi budaya ini, dan tampaknya telah dikaitkan oleh orang Yunani dengan dewi Aphrodite, dan oleh orang Romawi dengan sosok yang setara dengannya, Venus. Myrtus juga tampaknya telah digunakan selama upacara upacara, seperti pernikahan, dan mungkin telah dilihat sebagai simbol pengabdian. Mungkin salah satu alasan mengapa myrtus sangat dihargai oleh budaya-budaya ini adalah fakta bahwa tanaman tersebut memberikan semburan warna dan kehidupan sepanjang tahun di lanskap Mediterania yang kering.
Hari ini, daun dan buah dari tanaman myrtus digunakan di beberapa daerah Mediterania — khususnya, pulau Sardinia dan Corsica — sebagai bahan dalam minuman keras harum yang disebut Mirto. Daunnya juga dilihat oleh beberapa orang memiliki khasiat obat, dan digunakan dalam terapi pernapasan homeopati tertentu. Penggunaan ini tidak diragukan lagi dapat dikaitkan dengan aroma segar dan gurih yang dihasilkan oleh daun ini saat dihancurkan. Diyakini bahwa menghirup aroma ini dapat membantu membersihkan saluran udara yang tersumbat.