Apa itu Kekang Tanpa Bit?

Sebuah kekang bitless adalah kekang kuda yang tidak memiliki corong tradisional, atau sedikit. Kekang bekerja dengan menggunakan tekanan untuk memberi isyarat atau memberi sinyal pada kuda agar pengendara mengendalikan kemudi, memperlambat, dan berhenti. Alih-alih mengandalkan titik-titik tekanan mulut, seperti kekang yang digigit, kekang tanpa gigitan bekerja dengan titik-titik tekanan pada hidung. Seperti semua kekang, kekang tanpa bit terbuat dari berbagai bahan termasuk kulit mentah dan terkadang logam.

Kekang tanpa bit memiliki tiga varietas tradisional utama: hackamore bosal, hackamore mekanis, dan sidepull. Cara kekang tanpa bit cocok untuk kuda dan memberikan kontrol bervariasi untuk setiap jenis. Ada berbagai keadaan yang mungkin mengharuskan pengendara memilih satu jenis kekang tanpa bit di atas yang lain.

Terutama, terlepas dari jenisnya, kekang tanpa bit memberikan kontrol yang memanfaatkan titik-titik tekanan sensitif di kepala kuda daripada di mulut. Untuk alasan ini, banyak pengendara akan menggunakan kekang tanpa bit pada kuda yang mengalami cedera mulut atau memiliki masalah gigi. Demikian pula, beberapa pengendara memilih untuk memulai seekor kuda muda dengan kekang tanpa tali. Kekang bitless sering digunakan untuk ketahanan berkendara dan trail riding. Meskipun beberapa acara pertunjukan kuda, seperti rodeo dan kompetisi lompat, memungkinkan sebagian besar jenis taktik, banyak acara tidak mengizinkan kekang tanpa tali.

Meskipun ada banyak kontroversi di antara pengendara mengenai penggunaan kekang tanpa bit di atas kekang yang digigit, banyak yang tersisa untuk preferensi dan pengalaman pengendara bersama dengan keadaan berkendara. Beberapa orang menganjurkan kekang tanpa bit lebih manusiawi daripada kekang, meskipun yang lain percaya semua kekang manusiawi bila digunakan oleh pengendara berpengalaman.

Kebanyakan pengendara pemula lebih suka bereksperimen dengan berbagai jenis kekang sampai mereka belajar mengukur respons mereka sendiri dan respons kuda mereka. Pengendara berpengalaman cenderung kurang mengandalkan kontrol kekang saat mereka belajar mengemudi dengan kaki dan tubuh mereka alih-alih mengandalkan kekang.