Apa itu Dressage?

Dressage dianggap oleh banyak penunggang kuda sebagai bentuk berkuda yang paling canggih, karena membutuhkan pelatihan bertahun-tahun dari pihak kuda dan penunggangnya. Selama rutinitas, kuda dan penunggangnya akan melakukan serangkaian manuver kompleks di atas ring saat mereka dinilai oleh juri berdasarkan bentuknya. Untuk mata yang tidak terlatih, dandanan menyerupai tarian, terutama ketika dilakukan oleh tim kuda dan penunggang yang sangat terlatih, karena mereka tampak bergerak dengan mudah dan santai melalui ring sambil melakukan tugas yang kompleks dan menuntut fisik. Pengendara berkomunikasi dengan kuda dalam serangkaian gerakan halus dan pergeseran berat yang hampir tidak terlihat oleh pengamat. Selain diakui sebagai olahraga Olimpiade, dandanan dipraktikkan oleh pria dan wanita di seluruh dunia, dan, seperti olahraga berkuda Olimpiade lainnya, pria dan wanita bersaing di bidang yang sama.

Istilah ini dalam bahasa Prancis untuk “pengaturan,” atau “pelatihan.” Dressage berakar pada berkuda Eropa, dan mungkin berasal dari pelatihan kuda militer. Kuda militer harus lentur, kuat, dikumpulkan dengan baik, dan sangat terlatih, semua sifat yang sangat dihargai dalam kuda dressage. Semua ras kuda dapat digunakan, meskipun Warmbloods, Thoroughbreds, Lipizzans, Andalusia, dan Lusitanos lebih disukai. Lipizzan sangat terkenal, karena kuda putih murni telah menjadi kuda dressage pilihan selama berabad-abad.

Sehubungan dengan sifat berpakaian yang sangat disiplin, baik kuda maupun penunggangnya diharapkan tampil baik untuk kompetisi. Kuda-kuda tersebut dirawat tanpa cela, dengan surai yang dikepang rapi dan ekor yang mengalir dipangkas. Mereka memakai taktik minimal, dan perangkat pelatihan seperti martingale tidak diizinkan. Kuda juga tidak diperbolehkan memakai penutup kaki seperti lonceng kuku atau perban. Gaun ringan yang dibutuhkan memungkinkan para juri untuk memeriksa kondisi fisik mereka dan mengamati cara mereka bergerak. Penunggang juga berpenampilan rapi, dengan celana putih dan mantel gelap dengan topi atas, dan diharapkan memiliki penampilan fisik yang rapi bersama dengan kuda mereka. Keduanya dinilai secara terpisah serta bersama-sama, dan harus tampil sebagai pasangan yang dipoles.

Selama rutinitas, kuda akan melakukan sejumlah gerakan fisik yang rumit termasuk berjalan, berlari, dan berlari, bersama dengan perubahan memimpin, angka delapan, pirouttes, dan setengah operan. Kuda-kuda haute ecole dressage, yang dilatih sampai tingkat tertinggi, juga melakukan gerakan seperti piaffe, sebuah trot yang diadakan di tempat sehingga kuda itu tampak sedang menari. Di beberapa sekolah dressage, kuda melakukan caprioles, levades, dan gerakan udara lainnya yang membutuhkan kontrol fisik yang sangat besar.