Kapur panjat digunakan oleh pemanjat tebing untuk meningkatkan cengkeraman mereka. Saat mendaki di hari yang panas, tangan pemanjat bisa berkeringat, menyebabkan dia kehilangan pegangan. Kapur, terbuat dari magnesium karbonat, menyerap kelembapan dari kulit, sehingga memperkuat cengkeramannya pada batu. Kapur panjat dapat ditemukan dalam bentuk loose powder, atau bola kapur. Kapur disimpan dalam tas di sekitar pinggang pendaki untuk memudahkan akses.
Sebagian besar tas kapur panjat dijual dengan penutup serut di bagian atas. Pendaki dapat menempatkan bola kapur di dalam tas dan membiarkannya terbuka saat memanjat, sehingga mudah dijangkau. Jika pemanjat tebing menggunakan bedak tabur, dia bisa menuangkannya ke dalam kantong kapur dan menutupnya. Itu harus tetap tertutup selama pendakian, untuk mencegah kapur tumpah.
Saat tangan pemanjat berkeringat, dia mengapurnya untuk menyerap kelembapan. Jika dia menggunakan bola kapur, dia hanya perlu menyentuh bola dengan bagian tangannya yang memegang batu. Ini menghilangkan keringat dan menerapkan lapisan kapur tipis. Jika pemanjat menggunakan bedak tabur, ia harus membuka sedikit kantong kapur, mencelupkan jarinya dan menutup kembali kantongnya. Saat dia menggosok ujung jarinya bersama-sama, kelembapan dan bedak lepas akan hilang.
Saat menggunakan kapur panjat, disarankan untuk menggunakan bola kapur jika memungkinkan. Dalam bentuk loose powder, kapur panjat bisa tumpah di bebatuan saat digunakan. Ini menimbulkan risiko bagi pendaki; meskipun meningkatkan cengkeraman tangan, kapur dapat membuat pijakan menjadi licin. Saat pemanjat meletakkan kakinya di pijakan, maka tidak akan terjadi tarikan, sehingga membuatnya terpeleset. Bola kapur lebih aman, karena kapur disimpan dalam kantong jaring dan tidak bisa tumpah.
Ada beberapa kelemahan dalam menggunakan kapur panjat. Kapur meninggalkan jejak di bebatuan, yang secara visual tidak menyenangkan. Ini juga membuat rute terlihat oleh pendaki lain dan menghilangkan tantangan pendakian. Ketika sejumlah besar uap air dari udara bergabung dengan kapur, itu dapat menumpuk di pegangan tangan dan dapat menyebabkan pendaki lain terpeleset.
Rute yang menantang sering kali mengharuskan pendaki menggunakan kapur panjat atau bahan pengering alternatif. Namun, itu harus digunakan sehemat mungkin. Banyak ahli merekomendasikan menggunakan bola kapur untuk meminimalkan bahaya bagi pendaki dan orang lain. Ini akan menjaga kapur tetap terkandung dan membantu meminimalkan kerusakan lingkungan.