Apa Itu Revolusi Industri?

Ungkapan ‘Revolusi Industri’ diterapkan pada periode dari sekitar 1750 hingga 1900, dan mengacu pada pergolakan sosial dan ekonomi besar-besaran yang menyertai pergeseran dari ekonomi pertanian ke ekonomi manufaktur.

Itu didahului oleh revolusi di bidang pertanian, dengan penemuan bor benih Tull yang mempercepat penanaman; gerakan kandang, di mana pemilik tanah besar menutup lahan yang sebelumnya bersama untuk penggunaan pertanian mereka sendiri; dan penemuan bahwa merotasi tanaman berarti membiarkan lahan kosong secara berkala tidak lagi diperlukan. Banyak mantan buruh tani dipaksa keluar dari tanah dan masuk ke kota oleh perkembangan ini.

Penemuan-penemuan dalam industri tekstil dipandang sebagai awal dari Revolusi Industri. The ‘spinning jenny’, ‘pesawat terbang’ dan mesin uap untuk menggerakkan mereka, menyebabkan peningkatan besar dalam kecepatan kapas dapat dipintal menjadi benang dan benang ditenun menjadi kain. Karena mesinnya begitu besar dan mahal, mereka membutuhkan investasi modal yang signifikan dan sebuah pabrik untuk menampungnya, menjadikan pemintalan dan tenun sebagai pekerjaan yang tidak bisa lagi dilakukan di rumah di pondok seseorang.

Alat tenun listrik menggusur banyak pekerja, yang menyebabkan munculnya kaum Luddites, pengikut “Jenderal” Ned Ludd, yang membobol pabrik dan menghancurkan alat tenun. Tapi kemajuan teknologi ada di sini untuk tinggal.

Revolusi Industri pertama kali terjadi di Inggris dan menyebar ke seluruh Eropa dan ke koloni Inggris di Amerika. Tidak ada transisi tanpa rasa sakit. Dahulu produsen barang independen sekarang menjadi karyawan perusahaan impersonal yang sering kali eksploitatif. Kelas baru ini dikenal sebagai ‘kelas pekerja’, yang memiliki kekuatan kecil sampai awal abad ke-XNUMX, ketika serikat pekerja dan perundingan bersama memperbaiki keseimbangan antara modal dan tenaga kerja.

Revolusi Industri adalah awal dari konsolidasi panjang penduduk di kota-kota dan jauh dari pedesaan, yang berlanjut hingga saat ini. Sekarang dengan keberadaan Internet dan jaringan komunikasi di mana-mana, kekuatan yang mengharuskan konsolidasi populasi mulai kehilangan kekuatannya.

Dengan otomatisasi manufaktur dan munculnya informasi sebagai produk, banyak yang melihat Revolusi Informasi, yang saat ini sedang berlangsung, sebagai pergolakan sosial dan ekonomi untuk menyaingi atau melampaui Revolusi Industri.