Apa Musim Panas Cinta Itu?

Seperti yang ingin ditunjukkan oleh banyak pakar budaya pop, tahun 1960-an adalah dekade pergolakan politik dan sosial. Segmen yang tumbuh dari populasi yang lebih muda menjadi kecewa dengan konvensi dan pembatasan masyarakat lurus, yang menyebabkan beberapa membentuk budaya tandingan fungsional. Musim Panas Cinta akan terbukti menjadi momen yang menentukan bagi ribuan orang yang telah mengikuti nasihat Dr. Timothy Leary untuk ‘menghidupkan, mendengarkan, dan berhenti.’ Lainnya, termasuk industri periklanan arus utama, mungkin telah melihat tanda dolar jatuh selama Musim Panas Cinta.

Meskipun Summer of Love baru terjadi pada tahun 1967, semangat Bohemia yang mengilhaminya sudah hadir pada generasi Beat tahun 1950-an. Penyair, seniman, dan musisi yang telah memberontak terhadap kemunafikan masyarakat arus utama menemukan semangat yang sama dalam gerakan hippie yang berkembang pada pertengahan 1960-an. Di kota-kota liberal seperti Berkeley dan San Francisco, gerakan tandingan memperoleh momentum dan pengaruh yang signifikan. Pada Januari 1967, pertemuan pertama dan cinta-cinta terorganisir sedang diselenggarakan, dipimpin oleh filosofi protes non-kekerasan dari Mahatma Gandhi dan Martin Luther King, Jr. Ketika penyanyi Scott McKenzie merilis lagunya San Francisco pada tahun 1967, rumor cinta utama selama bulan-bulan musim panas merajalela.

Tingkat antisipasi inilah yang memicu mesin Summer of Love. Para pemimpin budaya tandingan di distrik Haight-Ashbury di San Francisco sangat tertekan untuk merencanakan acara yang sepadan dengan sensasi Musim Panas Cinta. Gagasan untuk benar-benar merencanakan acara ‘spontan’ seperti percintaan tampaknya sangat kontra-intuitif. Harapan di antara kerumunan tandingan adalah bahwa musisi dan seniman lain secara alami akan bermigrasi ke Haight-Ashbury dan pusat tandingan besar lainnya. Pada musim semi tahun 1967, bahkan kantor berita utama dan ahli strategi pemasaran telah menaruh minat pada Summer of Love yang diusulkan. Jebakan budaya hippie sekarang diperkenalkan ke massa, banyak kekecewaan dari hippie itu sendiri.

The Summer of Love mungkin bukan acara komersial yang diharapkan beberapa orang, tetapi itu berdampak pada budaya arus utama. Acara-acara televisi yang condong ke arah pemirsa yang lebih muda mulai bermunculan. Topik yang dulu dianggap tabu atau kontroversial akhirnya bisa ditampilkan di televisi dan film. Pengiklan menggunakan banyak elemen visual dan liris dari budaya tandingan. Meskipun arus utama Amerika mungkin tidak sepenuhnya menganut gerakan hippie, Summer of Love memberikan pandangan positif ke dalam benak generasi yang pernah ditakuti akan hilang.