Apa itu Litigasi Pertahanan Pidana?

Di bidang hukum pidana, litigasi pembelaan mengacu pada berbagai taktik hukum yang digunakan oleh pengacara selama mereka mewakili terdakwa. Di Amerika Serikat, mereka yang ditangkap dan didakwa melakukan kejahatan diberikan perlindungan proses hukum yang dijamin oleh Konstitusi. Sifat dan tingkat tindakan hukum yang diambil oleh seorang pengacara pembela atas nama kliennya, sampai tingkat tertentu, akan tergantung pada apakah polisi dan jaksa telah dengan cermat mengikuti pengamanan prosedural konstitusional ini.

Dalam beberapa kasus, seorang pengacara kriminal dapat mengajukan argumen hukum yang menyatakan bahwa pelanggaran proses hukum telah terjadi, hal ini dapat mengakibatkan pembatalan tuntutan terhadap kliennya. Misalnya, jika ada cukup fakta untuk mendukung temuan bahwa polisi tidak memiliki alasan yang kuat untuk menangkap kliennya, pengadilan dapat memerintahkan agar tuduhan itu dibatalkan. Demikian pula, jika ada bukti yang diperoleh secara tidak sah, seperti karena polisi melampaui ruang lingkup yang diizinkan dari surat perintah penggeledahan yang dikeluarkan oleh hakim, pengacara terdakwa akan berargumen bahwa bukti yang diperoleh harus dikecualikan. Dalam beberapa keadaan, cacat ini dapat menghambat kemampuan penuntut untuk mengadili kasusnya di hadapan juri.

Standar pembuktian yang diperlukan untuk suatu pemidanaan pidana adalah bukti yang menunjukkan bahwa terdakwa bersalah tanpa diragukan lagi. Selama persidangan, strategi utama litigasi pembelaan adalah mengajukan pertanyaan yang cukup, di benak juri, apakah penuntut telah memenuhi beban ini. Taktik pembelaan litigasi yang umum adalah mencoba untuk merusak kredibilitas saksi penuntut, melalui pemeriksaan silang yang ketat. Dalam banyak kasus, beberapa saksi kunci untuk penuntutan akan menerima bujukan untuk bersaksi dalam bentuk pengurangan hukuman atau kekebalan dari penuntutan. Pengacara terdakwa akan berusaha untuk menggambarkan kesaksian para saksi tersebut sebagai tidak dapat diandalkan dan tidak dapat dipercaya, karena manfaat yang mereka terima sebagai imbalan atas kesaksian mereka.

Jika juri menghukum terdakwa, prosedur litigasi pembelaan akan memerlukan peninjauan kemungkinan alasan untuk membatalkan putusan. Seorang pengacara kriminal akan meninjau transkrip persidangan untuk mengetahui apakah ada alasan yang sah untuk mengajukan banding. Ini mungkin termasuk kesalahan yang dilakukan oleh hakim pengadilan, seperti membiarkan bukti atau kesaksian tertentu yang merugikan terdakwa. Pengadilan tingkat banding dapat memerintahkan sidang baru apabila hakim pengadilan berpendapat melakukan kesalahan hukum dalam menyelenggarakan persidangan, sehingga terdakwa tidak dapat memperoleh peradilan yang adil.