Apa itu Revolusi Harga?

Revolusi harga adalah periode inflasi cepat yang terjadi di Eropa antara abad ke-15 dan ke-17. Selama 150 tahun, harga komoditas meningkat enam kali lipat dan dalam beberapa kasus, inflasi bahkan lebih ekstrim. Sejumlah teori telah dikemukakan untuk menjelaskan asal usul revolusi harga dan topik ini diperdebatkan dengan cepat di antara para sejarawan yang mengkhususkan diri pada periode ini.

Salah satu penjelasan tertua adalah bahwa pasokan logam mulia melonjak karena meningkatnya eksploitasi deposit perak Eropa, serta masuknya emas dan perak dari Amerika. Teori ini berpendapat bahwa peningkatan ketersediaan logam menciptakan situasi di mana banyak orang memiliki uang dalam jumlah besar dan mendorong harga naik dengan bersedia membayar lebih mahal untuk beberapa barang. Namun, beberapa kritikus teori ini berpendapat bahwa tanggal revolusi harga tidak sesuai dengan tanggal ketika logam mulia mulai membanjiri pasar Eropa.

Tekanan penduduk juga disebut-sebut sebagai penyebabnya. Populasi Eropa meningkat selama periode ini ketika orang bangkit kembali dari Maut Hitam, dan ini akan menyebabkan meningkatnya persaingan untuk produk dan layanan. Biaya hidup mungkin meningkat sebagai tanggapan, berkontribusi pada perkembangan inflasi yang cepat. Ketika inflasi terus berlanjut, standar hidup akan turun bagi banyak orang Eropa, tetapi mereka yang mampu membayar harga lebih tinggi akan mempertahankan pasar.

Sejarawan lain telah berteori bahwa perubahan demografis mungkin telah terlibat. Periode ini menandai pergeseran dari kehidupan yang sangat agraris ke kota-kota yang semakin besar. Ketika orang pindah dari lahan pertanian, lebih sedikit hasil panen yang dihasilkan. Ketika pasokan komoditas turun dan permintaan tetap sama, harga tinggi dapat terjadi karena orang bersaing di pasar terbuka. Revolusi harga juga terjadi pada saat praktik pemeliharaan tanah bersama untuk kepentingan umum mulai menurun dan masyarakat tidak mampu memenuhi kebutuhannya sendiri dengan penggembalaan dan pertanian umum, malah dipaksa untuk membayar sewa untuk mengakses tanah. pertanian.

Ketika sejarawan mempelajari revolusi harga, teori-teori baru untuk menjelaskannya muncul secara berkala. Integrasi model ekonomi ke dalam analisis historis telah memberikan wawasan yang sangat berharga tentang asal-usul periode inflasi yang tidak terkendali ini. Seperti peristiwa sejarah lainnya, kemungkinan besar kombinasi faktor yang unik, bukan penyebab tunggal, terlibat dalam perkembangan revolusi harga dan perubahan sosial radikal yang menyertainya.