Apa itu Doublet?

Doublet adalah pakaian, dikenakan oleh pria dan wanita dari setidaknya akhir abad pertengahan sampai sekitar tahun 1700-an. Variasi pakaian dapat dilihat hari ini di Sherwani India, pas ketat di jaket dada, yang biasanya panjang mantel. Ini mencapai sekitar selutut, dan seperti beberapa doublet, kancing di bagian depan.
Kebanyakan doublet pas di badan, memberikan tampilan empuk, dan menampilkan deretan kancing tengah di bagian depan, atau secara bergantian, doublet bisa diikat dengan aman dengan tali atau disematkan untuk menghasilkan pas yang pas. Ada beberapa spekulasi tentang apa yang mengilhami doublet Eropa. Mengingat banyaknya pakaian serupa di Timur Tengah, diperkirakan gaya yang pertama kali dimulai di Spanyol, mungkin hanya salah satu “pinjaman” budaya yang terjadi setelah Perang Salib.

Awalnya, pria mengenakan doublet sebagai perlindungan di bawah berbagai jenis baju besi. Doublet akan pas dengan tubuh dan berlapis untuk mencegah kemeja surat (seperti hauberk), atau baju besi pelat yang terbuat dari kulit dan logam (seperti cuirass) menyebabkan gesekan yang tidak nyaman. Bentuk awal bisa berupa panjang pinggul atau pendek, tergantung pada apakah mereka akan dikenakan di bawah baju besi. Seiring berkembangnya tren fashion doublet, doublet sering dipakai sendiri, dan menjadi lebih rumit dalam gaya, dan baik pria maupun wanita mungkin memakainya.

Gaya doublet paling awal sering menampilkan rok panjang hingga pinggul yang berakhir dengan poin. Tidak memiliki kerah, doublet ini sering disebut titik tuang. Kerah untuk doublet memang mengalami perubahan selama beberapa abad berikutnya. Berbagai gaya kerah masing-masing memiliki “hari” mereka dalam sejarah mode, termasuk kerah rendah, dan yang sangat tinggi terutama yang dikenakan oleh bangsawan.

Pada abad ke-16, gaya mantel panjang digantikan oleh versi mantel pendek, yang dapat dikenakan dengan selang, sering juga dilapisi dan diisi (dibombardir). Beberapa doublet mulai menampilkan peplum, rok pendek yang menempel pada jaket di bagian pinggang, dan padding menjadi kurang modis. Lengan doublet mengalami berbagai perubahan. Pada awalnya ini sering longgar, tetapi menjadi lebih populer, terutama karena doublet dipakai sebagai pakaian luar alih-alih di bawah baju besi untuk lengan untuk bertarung sangat erat, dan bagi mereka untuk menampilkan banyak dekorasi yang berbeda, seperti bordir.

Orang-orang dari semua kelas mungkin memakai doublet. Orang-orang kaya di Eropa memilih sutra dan kain mahal, yang biasanya dilapisi dengan bahan (jika tidak juga berlapis) seperti linen. Orang-orang di kelas menengah akan memakai kain yang lebih murah dan lebih langka. Linen doublet, atau bahkan yang wol, biasa digunakan oleh para pedagang dan pelayan.