Keadaan Apa yang Memicu Penghitungan Ulang Pemilu?

Penghitungan ulang pemilu biasanya diperintahkan atau diminta ketika margin kemenangan dalam pemilu sangat kecil, atau ketika orang percaya bahwa pemilu mungkin tidak jujur. Sebagai aturan umum, hanya satu penghitungan ulang per pemilihan yang akan diizinkan, meskipun orang berpotensi menggugat hasil di pengadilan untuk menuntut penghitungan ulang lain atau verifikasi tambahan atas keabsahan pemilihan. Penghitungan ulang bisa menjadi mahal dan memakan waktu, dan sebagian besar pemerintah lebih memilih untuk menghindarinya, jika memungkinkan.

Ada dua jenis recount. Dalam penghitungan ulang wajib, kondisi tertentu seputar pemilu mengharuskan pemerintah melakukan audit atas hasil pemilu. Dalam situasi ini, individu yang kalah dapat memilih untuk mengabaikan penghitungan ulang, menunjukkan bahwa dia menerima hasil pemilihan sebagai sah; pecundang dalam pemilihan tertutup sering kali ditekan untuk melepaskan hak mereka untuk penghitungan ulang. Penghitungan ulang wajib biasanya dilakukan ketika margin kemenangan sangat dekat. Misalnya, yurisdiksi mungkin mengamanatkan penghitungan ulang ketika margin kurang dari 0.05%, atau ketika perbedaannya 2,000 suara atau kurang.

Dalam penghitungan ulang opsional, seseorang dapat secara khusus meminta surat suara dihitung kembali untuk memverifikasi hasil pemilu. Seseorang yang kalah dalam pemilihan dapat meminta ini, atau anggota masyarakat umum dapat mengajukan permintaan. Orang yang meminta penghitungan ulang biasanya harus menanggung biayanya, dan dalam banyak kasus, diperlukan deposit dengan permintaan, untuk mengkonfirmasi bahwa orang tersebut serius mempertanyakan hasil pemilu.

Orang dapat meminta penghitungan ulang opsional jika margin kemenangan sangat rendah, atau jika mereka menduga telah terjadi penyimpangan pemungutan suara. Penyimpangan dapat mencakup hal-hal seperti intimidasi pemilih, mesin pemungutan suara yang tidak berfungsi, kotak suara hilang, dan sebagainya. Beberapa negara menggunakan pemantau pemilu yang netral untuk memantau pemilu untuk mencari tanda-tanda ketidakberesan tersebut sehingga dapat ditangani saat terjadi atau dilaporkan.

Ketika pemerintah menghitung surat suara lagi setelah pemilihan, ia memiliki pilihan untuk melakukannya dengan mesin atau dengan tangan. Penghitungan ulang mesin biasanya memakan waktu kurang dari satu hari, karena surat suara hanya perlu dimasukkan melalui mesin pemindai yang digunakan untuk membaca hasil lagi. Dalam hal pemungutan suara elektronik, informasi di tempat pemungutan suara diambil dari hard drive lagi, atau jejak kertas apa pun akan diaudit oleh mesin untuk mengonfirmasi hasilnya. Dalam penghitungan ulang manual atau manual, surat suara diperiksa secara pribadi dalam proses yang bisa memakan waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.