“Ancaman Merah” adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada Uni Soviet dan penyebaran Komunisme selama Perang Dingin. Perang Dingin adalah periode yang ditandai dengan permusuhan antara kekuatan Barat dan negara-negara Komunis, lengkap dengan subversif, mata-mata, dan komponen lain yang terdengar seperti cerita dari novel thriller. Di Amerika Serikat, banyak politisi percaya bahwa Komunis merupakan ancaman serius bagi kedaulatan dan integritas Amerika Serikat, dan istilah “Ancaman Merah” dan “Ancaman Merah” sering terdengar dalam pidato politik selama Perang Dingin dan hingga Kepresidenan Ronald Reagan.
Warna merah sering digunakan sebagai simbol oleh gerakan komunis dan populis. Merah dikaitkan dengan darah pekerja, dan juga merupakan simbol peringatan universal. Banyak kelompok radikal mengadopsi warna sebagai bagian dari simbolisme mereka, mungkin sebagian karena membantu mereka menonjol dari keramaian. Beberapa negara komunis termasuk Cina dan Uni Republik Sosialis Soviet (USSR) menggunakan bendera merah. Simbolisme warna merah digunakan dalam istilah slang yang merujuk pada Komunis, seperti “merah” yang ada di mana-mana.
Pemerintah Amerika Serikat khususnya gemar menggunakan Ancaman Merah sebagai alat politik selama Perang Dingin. Banyak politisi memperdebatkan berbagai kebijakan yang dimaksudkan untuk melawan Ancaman Merah, dari penyadapan rutin terhadap tersangka Komunis hingga keterlibatan dalam konflik asing seperti Korea. Sejarawan sering menggunakan istilah “Red Scare” untuk menggambarkan taktik yang digunakan untuk menjaga warga negara-negara Barat dalam keadaan takut akan pengambilalihan Komunis.
Ronald Reagan, seorang Presiden Amerika yang sangat konservatif, sering dikaitkan erat dengan Ancaman Merah, karena itu adalah tema konstan dalam pidato dan tulisannya. Di bawah Kepresidenannya, Amerika Serikat membangun sejumlah besar senjata dan pasukan untuk mencegah invasi Komunis, dan negara itu secara langsung terlibat dengan Komunisme di seluruh dunia. Kebijakan ini dipandang tidak menguntungkan oleh beberapa orang di masyarakat Amerika, meskipun rincian lengkap dari aksi militer dan kegiatan lain yang disponsori oleh pemerintahan Reagan tidak muncul sampai lama kemudian.
Terlepas dari taktiknya yang sering agresif dengan Soviet, Ronald Reagan juga dipuji karena membantu mengakhiri Perang Dingin dengan terlibat dalam negosiasi dengan para pemimpin Soviet seperti Mikhail Gorbachev. Ketika Reagan menyadari bahwa pendekatan militer untuk memerangi Ancaman Merah tidak berhasil, dia beralih ke diplomasi, berpartisipasi dalam sejumlah perjanjian dan kesepakatan untuk mengakhiri proliferasi senjata dan membangun perdamaian tentatif antara Rusia dan Amerika Serikat.