Ada beberapa tanda dan gejala keracunan tinta yang harus diwaspadai, meskipun tergantung pada jenis tinta yang digunakan, apakah itu tinta tulis, tinta printer, atau tinta tato. Mual dan muntah adalah gejala menelan terlalu banyak tinta tulis atau printer. Kerusakan sistem saraf dan sakit kepala dapat terjadi karena menelan tinta printer, sedangkan keracunan tinta tato sering dikacaukan dengan gejala infeksi atau reaksi alergi, seperti pembengkakan, nyeri, dan ruam.
Tinta tulis, juga disebut tinta botol, adalah jenis tinta yang digunakan untuk menulis. Jenis tinta ini dianggap tidak beracun, karena tidak ada bahan yang beracun jika dipisahkan atau dicampur bersama. Keracunan dari tinta tulis sangat jarang terjadi, karena lebih dari satu onsnya harus dikonsumsi sebelum masalah terjadi. Tinta printer sedikit lebih beracun daripada tinta tulis biasa karena bahannya yang lebih beracun. Masalah dari tinta tato lebih sering terjadi, terutama karena bahannya tidak terkontrol dan mungkin mengandung racun.
Keracunan tinta tulis, meskipun jarang, dapat terjadi jika lebih dari satu ons tertelan. Gejala utama menelan tinta tulis dalam jumlah besar adalah mual. Jika mual parah, tubuh mungkin mencoba untuk membersihkan diri dari tinta, dan muntah dapat terjadi. Gejala lain dari menelan tinta adalah pewarnaan pada kulit dan gigi di dalam mulut. Jenis keracunan ini jarang berakibat fatal, tetapi perhatian medis harus segera dicari.
Keracunan tinta printer secara signifikan lebih umum daripada keracunan dari tinta tulis. Jenis tinta ini mengandung bahan beracun yang disebut p-Anisidine, yang bertanggung jawab atas berbagai warna tinta. Jika sebagian besar tinta printer tertelan, bahan ini dapat menyebabkan kerusakan sistem saraf. Sakit kepala dan mual juga merupakan gejala umum keracunan tinta printer.
Ada banyak kontroversi seputar kemungkinan keracunan tinta tato. Banyak orang berpendapat bahwa keracunan tato tidak mungkin karena jarum dan tinta tidak pernah mencapai aliran darah. Ketika orang berbicara tentang keracunan tato, kemungkinan besar mereka berbicara tentang reaksi alergi atau infeksi dari tato.
Ruam, peradangan, dan kulit terkelupas atau kering adalah beberapa gejala yang terkait dengan keracunan tinta tato. Ini sebenarnya gejala reaksi alergi terhadap tinta tato. Ini hampir selalu disebabkan oleh bahan kimia yang digunakan untuk mewarnai tinta, sedangkan tinta hitam hampir tidak pernah menyebabkan reaksi.
Terkadang, tato dapat menyebabkan pembengkakan, kemerahan, dan bahkan nanah, yang bisa sangat mengkhawatirkan dan sering dikaitkan dengan keracunan tinta tato. Sekali lagi di sini, ini bukan keracunan, tetapi infeksi bakteri. Infeksi dapat dicegah dengan memastikan seniman tato menggunakan jarum yang steril. Sebagian besar infeksi ringan dan hilang dengan sendirinya, tetapi infeksi serius dapat ditularkan, seperti staph, hepatitis, dan bahkan HIV.