Apa itu Tumor Usus Besar?

Tumor usus besar adalah pertumbuhan sel abnormal yang ditemukan di usus besar dan bisa menjadi indikasi kanker usus besar. Jika tumor menyebar ke bagian bawah usus besar, juga dikenal sebagai rektum, itu bisa menjadi indikasi kanker kolorektal.

Beberapa tumor usus besar tidak bersifat kanker dan disebut polip jinak. Karena polip jinak tidak menyebabkan kanker usus besar, mereka tidak berbahaya, tetapi jika tidak diidentifikasi dan dihilangkan, mereka dapat berubah menjadi tumor kanker. Polip jinak diidentifikasi dan diangkat melalui prosedur yang disebut kolonoskopi.

Kolonoskopi adalah prosedur di mana dokter memasukkan tabung panjang, plastik, fleksibel ke dalam usus besar melalui rektum. Tabung dilengkapi dengan kamera dan memungkinkan dokter untuk melihat bagian dalam usus besar. Jika dokter melihat adanya pertumbuhan abnormal atau tumor usus besar, ia dapat segera mengangkatnya dan mengujinya untuk kanker usus besar.

Tes lain yang digunakan untuk menyaring kanker usus besar adalah tes darah tinja, sigmoidoskopi, kolonoskopi virtual, barium enema kontras ganda dan pemeriksaan dubur digital. Setiap tes memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri dan seorang ahli medis mempertimbangkan faktor-faktor tertentu untuk menentukan tes mana yang digunakan untuk menyaring kanker usus besar pada setiap orang. Faktor-faktor ini termasuk kesehatan umum orang tersebut, usianya, riwayat medis, riwayat keluarga, dan potensi bahaya tes terhadap orang tersebut. Faktor-faktor lain yang dipertimbangkan adalah keakuratan tes, persiapan yang diperlukan untuk tes, kenyamanan melakukan tes dan apakah sedasi diperlukan atau tidak. Beberapa ahli medis juga mempertimbangkan biaya tes dan apakah itu ditanggung oleh asuransi atau tidak.

Kanker usus besar menyebabkan kematian akibat kanker terbanyak ketiga di Amerika Serikat dan merupakan kanker paling umum ketiga setelah kanker paru-paru dan prostat untuk pria, dan kanker paru-paru dan payudara untuk wanita. Warisan dan riwayat pribadi adalah beberapa penyebab kanker usus besar. Peluang terkena kanker juga meningkat seiring bertambahnya usia. Penyebab lain dari kanker usus besar adalah pilihan gaya hidup seperti merokok, minum alkohol, kurang aktivitas fisik dan diet kaya daging merah dan kalori. Diet kaya buah-buahan, sayuran dan ikan dan rendah lemak dapat membantu mencegah kanker usus besar.

Gejala kanker usus besar adalah darah dalam tinja, perubahan kebiasaan buang air besar, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, dan kelelahan yang terus-menerus. Kanker usus besar dapat dicegah jika tumor usus besar terdeteksi sejak dini. Jika tumor usus besar tidak terdeteksi cukup dini dan dikonfirmasi oleh biopsi sebagai kanker, maka tumor tersebut diobati melalui kemoterapi, terapi radiasi atau pembedahan atau kombinasi dari ketiganya.