Apa itu Jaringan Granulasi?

Jaringan granulasi adalah jaringan kaya kolagen yang terbentuk di lokasi cedera. Saat tubuh sembuh, jaringan ini mengisi luka, dan akhirnya bisa meninggalkan bekas luka. Bekas luka dapat memudar seiring waktu, terutama jika lukanya kecil. Dalam beberapa kasus, tubuh menghasilkan terlalu banyak jaringan granulasi, dalam kondisi yang dikenal sebagai daging yang bangga, dalam hal ini perawatan medis mungkin diperlukan untuk menghentikan produksi yang berlebihan.

Munculnya jaringan granulasi adalah pertanda baik. Ketika luka mulai bergranulasi, itu berarti tubuh mulai membangun kembali setelah cedera. Jaringan yang sangat berserat ini biasanya berwarna merah muda karena tubuh memproduksi banyak pembuluh darah kecil untuk menyediakan suplai oksigen dan nutrisi untuk membuang limbah. Ini juga biasanya bergelombang dan tidak rata, dan mungkin lembab saat disentuh. Pada awalnya, jaringan granulasi dapat terlihat memerah dan teriritasi, tetapi ini hanya karena banyaknya pembuluh darah yang dikandungnya.

Dalam kasus daging yang sombong, jaringannya tumbuh terlalu banyak. Dokter sering mengobati masalah ini dengan aplikasi topikal yang membakar jaringan granulasi sehingga akan berhenti tumbuh, mendorong tubuh untuk melanjutkan ke tahap penyembuhan berikutnya. Terkadang taktik yang lebih agresif seperti pembedahan untuk mengangkat jaringan berlebih mungkin diperlukan, tergantung pada situasi spesifiknya. Seorang dokter dapat mengevaluasi kasus tertentu dan menentukan pengobatan yang paling tepat.

Orang yang memiliki kateter permanen dan port yang ditanamkan dapat mengembangkan jaringan granulasi di sekitar lokasi implan. Ini sangat umum jika implan tidak dipasang dengan benar atau jika bergerak, karena daging terus menerus terluka, dan dengan demikian menghasilkan jaringan granulasi untuk memperbaiki dirinya sendiri. Penting untuk menjaga kateter, port, dan implan lainnya dengan hati-hati untuk menghindari perkembangan jaringan granulasi bersama dengan komplikasi seperti infeksi.

Terkadang, jaringan granulasi terbentuk di dalam tubuh, dan dapat menyebabkan stenosis, atau penyempitan. Misalnya, jika trakea atau kerongkongan terluka atau teriritasi, tubuh dapat mulai memproduksi jaringan fibrosa ini dalam upaya perbaikan, dan jika terlalu besar, lubang ini dapat menyempit, menyebabkan kesulitan bernapas dan menelan. Ada perawatan yang tersedia untuk pasien yang mengalami kondisi seperti stenosis trakea, dan orang yang berisiko mungkin disarankan untuk mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan produksi jaringan granulasi tubuh. Tidak selalu mungkin untuk memprediksi atau mencegah pertumbuhan berlebih.