apa itu Penarikan Mirtazapine?

Penarikan dari obat antidepresan mirtazapine dapat menyebabkan beragam efek, dari ringan hingga berat. Mereka termasuk penyakit fisik, seperti diare dan mual, dan masalah emosional, termasuk kecemasan dan depresi. Jumlah dan intensitas gejala putus obat mirtazapine adalah bagian dari alasan mengapa obat biasanya hanya diresepkan ketika obat lain gagal memberikan efek menguntungkan pada pasien. Cara paling efektif untuk meminimalkan kemungkinan dan tingkat keparahan gejala penarikan adalah secara bertahap menghentikan penggunaan mirtazapine.

Beberapa gangguan emosional yang terkait dengan penarikan termasuk kecemasan, agresi, mantra menangis, dan lekas marah. Pasien juga mungkin mengalami kegelisahan internal yang intens, pikiran yang mengganggu, dan depresi yang mendalam. Permusuhan, paranoia, serangan panik, dan kecenderungan untuk bereaksi berlebihan terhadap situasi juga telah dilaporkan sebagai gejala penarikan.

Ada juga beberapa sensasi dan ilusi fisik yang tidak biasa yang dapat muncul sebagai akibat dari penghentian mirtazapine. Pasien dapat menemukan diri mereka memiliki pikiran yang berulang-ulang, terus-menerus memikirkan lagu yang sama, atau mengalami gangguan indra lain yang tidak seperti biasanya. Beberapa individu mungkin mengalami sensasi kesemutan, atau merasa seperti menerima sengatan listrik; ketika kejutan dirasakan di kepala, itu disebut zap otak. Mimpi yang jelas dan halusinasi juga mungkin terjadi.

Tubuh juga dapat menjadi terganggu secara fisik karena penarikan mirtazapine. Pasien mungkin mengalami masalah keseimbangan, vertigo, dan pusing. Beberapa individu mengalami perubahan dalam kemampuan untuk melihat atau berbicara. Dimungkinkan juga untuk mengalami tremor atau menderita kurangnya koordinasi sebagai akibat dari penghentian penggunaan obat.

Ketidaknyamanan fisik umum yang dapat timbul akibat penghentian mirtazapine termasuk perut kembung, sembelit, diare, dan gangguan pencernaan. Penderita juga bisa mengalami gejala yang mirip dengan flu. Kram perut, mual, dan sakit kepala migrain juga mungkin terjadi.

Mirtazapine biasanya diresepkan untuk mengobati depresi. Obat ini bekerja dengan mendorong aktivitas otak yang dapat meningkatkan dan membantu menjaga keseimbangan mental yang sehat. Itu datang sebagai tablet biasa atau disintegrasi. Mirtazapine diminum sekali sehari, biasanya sebelum tidur. Obat dapat memakan waktu berminggu-minggu untuk menjadi benar-benar efektif.
Ada beberapa kondisi yang membuat penggunaan mirtazapine terlalu berisiko atau setidaknya memerlukan dosis yang disesuaikan atau observasi pasien tambahan oleh seorang profesional medis. Pengalaman sebelumnya dengan tekanan darah rendah, penyakit hati atau jantung, kolesterol tinggi, atau serangan jantung harus dilaporkan ke dokter yang meresepkan. Wanita yang sedang menyusui, hamil, atau berencana hamil biasanya disarankan untuk tidak mengonsumsi obat tersebut.