Apa itu Hipertonisitas?

Hipertonisitas adalah peningkatan ketegangan otot, yang berarti tonus otot kaku secara tidak normal, menghambat gerakan yang tepat. Kondisi ini merupakan kebalikan dari hipotonisitas. Hipotonisitas adalah penurunan ketegangan pada tonus otot. Kurangnya tonus otot menghambat gerakan yang tepat karena otot tidak berkembang atau terlalu lunak untuk menopang tubuh.
Hipotonia neonatus atau kongenital cukup umum dan faktor penyebabnya termasuk infeksi, efek obat-obatan, perdarahan otak, atau kelainan kromosom atau serebral. Seorang bayi yang didiagnosis dengan hipotonia umum mengalami penurunan tonus otot secara abnormal yang mempengaruhi postur setidaknya selama satu bulan pertama kehidupan.

Hipertonia neonatus atau kongenital, di sisi lain, biasanya merupakan akibat dari kerusakan otak yang parah. Bayi yang mengalami hipertonisitas sering mengalami kontraktur sendi dan ketidaknyamanan umum serta kesulitan makan. Kondisi ini dikelola dengan teknik perkembangan saraf dalam posisi dan penanganan bayi. Adanya hipertonisitas neonatus dengan refleks kejut yang berlebihan sering dikaitkan dengan penyakit neuropediatrik Hyperekplexia. Hyperekplexia dapat diobati, tetapi harus ditangkap lebih awal atau kematian akibat apnea dapat terjadi.

Nyeri punggung kronis sering dikaitkan dengan hipertonisitas. Penyebab fisik dari kondisi otot punggung ini mungkin karena kerusakan fisik atau stres emosional. Hipertonisitas pada otot punggung dapat menyebabkan kompresi sendi dan kelebihan asam laktat serta penurunan gerakan.

Hipertonisitas juga terkait dengan gangguan neurologis ganglia basal seperti penyakit Parkinson dan Huntington. Ganglia basal, di dasar otak, terdiri dari nukleus kaudatus, putamen, dan globus pallidus. Ketiga kelompok neuron ini bekerja sama untuk mengontrol gerakan sukarela.

Penyakit Parkinson disebabkan oleh degenerasi ganglia basalis serta jumlah neurotransmitter dopamin yang rendah. Penyakit Parkinson memperlambat gerakan sukarela. Hipertonisitas dari Parkinson sering muncul sebagai gerakan kaki yang pendek dan kaku dan kelemahan otot secara keseluruhan. Kelainan postur juga merupakan akibat dari kerusakan akibat penyakit Parkinson. Pembedahan pada bagian globus pallidus ganglia basalis dapat mengurangi beberapa perubahan otot yang terkait dengan penyakit Parkinson dalam beberapa kasus.

Penyakit Huntington sebagian besar disebabkan oleh pewarisan genetik pada kelainan tersebut. Protein gen Huntington disebut huntingtin dan hanya satu salinan gen yang harus diwariskan untuk menyebabkan penyakit Huntington. Kerusakan akibat penyakit Huntington sering mengakibatkan area putamen yang lebih kecil di ganglia basalis. Abnormalitas suasana hati yang parah seperti mania atau psikosis sering kali merupakan tanda pertama penyakit Huntington, tetapi hipertonisitas otot yang kaku atau kejang sering kali cukup menonjol pada tahap akhir.