Apa itu Iskemia Reversibel?

Iskemia reversibel mengacu pada suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya aliran darah ke organ tertentu yang dapat dibalikkan melalui penggunaan obat-obatan atau pembedahan. Ini paling sering mengacu pada aliran darah yang terhambat ke otot jantung, tetapi dapat merujuk pada penyumbatan yang menghalangi organ mana pun di tubuh, termasuk otak. Apakah kasus iskemia dapat dibalik atau tidak akan tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Penumpukan plak di arteri, arteri melemah, tekanan darah rendah, pembekuan darah, dan irama jantung yang tidak biasa semua bisa menjadi penyebab iskemia reversibel.

Jenis iskemia reversibel yang paling umum mempengaruhi otot jantung. Beberapa penyebab dapat mempengaruhi siapa saja, tetapi ada kebiasaan yang membuat kondisi ini lebih mungkin terjadi. Ini bisa termasuk makan makanan tinggi lemak dan kolesterol jahat dan rendah kolesterol baik. Merokok, kelebihan berat badan atau obesitas, dan gaya hidup yang tidak banyak bergerak juga merupakan faktor risiko. Ketika arteri menjadi tersumbat karena plak, aliran darah menjadi sangat terbatas. Penumpukan plak adalah salah satu penyebab paling umum dari iskemia reversibel, terutama di dunia Barat di mana makanan berlemak dikonsumsi secara berlebihan.

Ketika iskemia reversibel, ini berarti bahwa dokter dapat memperbaiki penyebab yang mendasari aliran darah terbatas. Perawatan dapat mencakup obat-obatan untuk mengurangi plak atau memecah gumpalan, serta pembedahan dalam beberapa kasus ketika arteri rusak dan perlu diperbaiki secara langsung. Tidak semua kasus iskemia dapat dibalik. Terkadang diperlukan terjadinya masalah medis yang serius, seperti serangan jantung atau stroke, sebelum iskemia ditemukan.

Dalam beberapa kasus, iskemia reversibel dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang dan efek samping bahkan jika kondisi itu sendiri diobati dengan benar. Misalnya, jika serangan jantung terjadi karena kurangnya aliran darah, pelemahan permanen otot jantung dapat terjadi. Mereka yang menderita stroke iskemik dapat menderita kerusakan otak permanen. Untuk alasan ini, menghindari kebiasaan dan perilaku yang meningkatkan risiko iskemia penting untuk menjaga kesehatan dan vitalitas jangka panjang. Penting juga untuk mengenali gejala serangan jantung dan stroke, serta masalah kesehatan lainnya, sehingga dapat diambil tindakan cepat jika terjadi.