Lesi paru-paru, perubahan abnormal pada jaringan paru-paru, dapat disebabkan oleh berbagai macam hal mulai dari infeksi parasit hingga paparan polusi. Ketika lesi paru-paru diidentifikasi, tes medis biasanya dilakukan untuk mempelajari lebih lanjut tentangnya sehingga dokter dapat mengembangkan rencana manajemen dan perawatan yang tepat. Penting untuk disadari bahwa meskipun “lesi” mungkin terdengar menakutkan, lesi pada paru-paru mungkin jinak dan mudah diobati, dan identifikasi jaringan abnormal di paru-paru seharusnya tidak menjadi penyebab kepanikan segera.
Banyak proses penyakit di paru-paru dapat menyebabkan perubahan jaringan dari waktu ke waktu. Orang dengan kondisi seperti asma, bronkitis berulang, alergi, dan kondisi genetik seperti cystic fibrosis dapat mengembangkan lesi pada paru-paru akibat iritasi paru-paru kronis. Paparan iritasi seperti polutan dan asap juga dapat menyebabkan jaringan di paru-paru berubah. Kolonisasi oleh virus, bakteri, dan jamur, seperti yang terlihat pada berbagai infeksi paru-paru, juga merupakan kemungkinan penyebab lesi paru-paru.
Trauma pada paru-paru yang disebabkan oleh pembedahan, luka tembus, atau menghirup zat seperti air juga dapat mengubah jaringan di paru-paru. Kondisi seperti edema paru, di mana paru-paru terisi dengan cairan dari waktu ke waktu, dapat menyebabkan kerusakan pada alveoli, kantung kecil di paru-paru, dan orang dengan penyakit peredaran darah dapat meningkatkan risiko lesi paru karena meningkatnya insiden edema paru di paru-paru. pasien dengan kondisi seperti itu.
Kadang-kadang, jaringan paru-paru secara spontan bermutasi dan mulai berkembang menjadi massa kecil. Beberapa dari massa ini mungkin jinak, meskipun pengangkatan mungkin disarankan untuk membantu pasien bernapas lebih nyaman. Dalam kasus lain, massa bisa menjadi ganas. Kanker paru-paru juga dapat berkembang ketika kanker lain bermetastasis dari tempat lain di tubuh.
Lesi paru-paru dapat terlihat pada studi pencitraan medis dan dapat segera terlihat selama operasi atau pulmonoskopi, prosedur medis di mana kamera digunakan untuk melihat ke dalam paru-paru. Ketika lesi terlihat, dokter dapat meminta sampel biopsi. Sampel ini melibatkan pengambilan sepotong kecil jaringan untuk dikultur dan dilihat di laboratorium. Kultur dapat mengungkapkan penyebab dan memberikan informasi lebih lanjut tentang sifat lesi.
Perawatan untuk lesi paru-paru dapat mencakup obat-obatan untuk menghilangkan organisme menular, pengelolaan kondisi paru kronis yang lebih baik, latihan pernapasan untuk membantu orang mempertahankan fungsi paru-paru, dan bahkan transplantasi untuk menggantikan paru-paru yang terlalu rusak untuk berfungsi.