Hubungan antara gula dan radang sendi sangat kompleks. Gula belum terbukti menyebabkan radang sendi, tetapi mengonsumsi terlalu banyak gula dapat memperburuk kondisi seseorang yang sudah memilikinya. Selain itu, gula dapat memperburuk gejala radang sendi.
Arthritis adalah suatu kondisi yang mempengaruhi sendi individu. Jenis radang sendi yang paling umum adalah osteoartritis, yang terjadi ketika tulang rawan sendi memburuk, menyebabkan tulang saling bergesekan. Jenis lain dari arthritis adalah rheumatoid arthritis, yang terjadi ketika lapisan sendi menjadi meradang, menyebabkan kerusakan pada sendi. Jenis arthritis yang ketiga adalah asam urat, yang disebabkan oleh pembentukan kristal asam urat di sekitar sendi. Ketiga jenis radang sendi menyebabkan nyeri dan kekakuan sendi.
Gula dan arthritis tidak berhubungan langsung. Mengkonsumsi terlalu banyak gula tidak menyebabkan gejala osteoarthritis atau rheumatoid arthritis, tetapi individu yang menderita arthritis mungkin mengalami peningkatan rasa sakit karena penambahan berat badan. Obesitas menempatkan lebih banyak tekanan pada sendi yang menahan beban, seperti lutut, pergelangan kaki, kaki dan pinggul. Stres ekstra ini menyebabkan lebih banyak ketidaknyamanan dan kekakuan pada persendian, yang pada gilirannya mengarah pada gaya hidup yang lebih menetap dan penambahan berat badan. Mengkonsumsi makanan manis dalam jumlah besar dapat berkontribusi pada penambahan berat badan, sehingga asupan gula secara tidak langsung dapat mempengaruhi gejala osteoarthritis dan rheumatoid arthritis.
Ada pertimbangan khusus mengenai konsumsi gula bagi individu yang menderita rheumatoid arthritis. Selain menyebabkan kenaikan berat badan, konsumsi gula berlebih juga meningkatkan kadar glukosa darah seseorang. Rheumatoid arthritis sering diobati dengan kortikosteroid, yang cenderung meningkatkan kadar glukosa darah juga. Akibatnya, individu yang menderita rheumatoid arthritis harus menghindari konsumsi gula dalam jumlah besar untuk mencegah komplikasi dari peningkatan kadar glukosa darah.
Hubungan antara gula dan arthritis juga meluas ke asam urat. Asupan gula yang tinggi meningkatkan kadar asam urat dalam darah, terutama jika seseorang mengonsumsi fruktosa dalam jumlah besar. Tingkat asam urat yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan kemungkinan serangan asam urat, sehingga gula secara tidak langsung dapat memperburuk gejala asam urat.
Gula bukan satu-satunya bahan tambahan makanan yang dapat memperburuk gejala radang sendi. Orang yang mengonsumsi terlalu banyak natrium mungkin juga mengalami peningkatan nyeri sendi. Mirip dengan hubungan melingkar antara gula dan radang sendi, natrium secara tidak langsung memperburuk gejala radang sendi dengan meningkatkan tekanan darah seseorang dan meningkatkan retensi air, yang menyebabkan lebih banyak pembengkakan dan kekakuan.