Apa itu Klaudikasio Rahang?

Klaudikasio rahang umumnya dibahas, bukan sebagai penyakit itu sendiri, tetapi sebagai gejala dari masalah mendasar seperti arteritis sel raksasa (GCA) atau arteritis temporal. Klaudikasio rahang adalah rasa sakit dan ketidaknyamanan yang dialami pada rahang biasanya setelah mengunyah. Klaudikasio adalah istilah yang sering digunakan untuk nyeri dan nyeri yang dialami pada kaki. Namun dalam hal ini, ini mengacu pada perasaan lelah, tidak nyaman dan nyeri pada rahang, biasanya setelah makan dan terkadang juga setelah berbicara. Klaudikasio rahang tidak perlu menjadi gejala dari masalah yang lebih parah. Namun, para ahli menyarankan mereka yang mengalami nyeri rahang seperti yang dijelaskan untuk berkonsultasi dengan dokter mereka sesegera mungkin. Jika klaudikasio rahang memang merupakan gejala dari suatu kondisi seperti arteritis sel raksasa, diagnosis dan pengobatan dini sangatlah penting.

Dalam klaudikasio rahang, ketika orang mengunyah atau menggerakkan rahang dalam gerakan lebar, rasa sakit bisa melonjak di sepanjang rahang dan wajah. Salah satu penyebab potensial adalah pelampiasan saraf, di mana saraf wajah yang terperangkap mengirimkan sinyal rasa sakit saat rahang digerakkan akibat tekanan pada saraf. Paling sering, penyebabnya adalah arteritis sel raksasa, peradangan pembuluh darah. Ketika pembuluh darah yang terlibat menyuplai darah ke rahang, orang bisa mengalami nyeri rahang karena otot mereka tidak mendapatkan cukup darah.

Dalam pemeriksaan untuk kondisi ini, pasien akan ditanya tentang kapan mereka mengalami rasa sakit, untuk mengumpulkan data yang lebih tepat tentang keadaan saat itu ada. Pemeriksaan fisik akan dilakukan dan dokter mungkin meminta pasien untuk menggerakkan rahang dan meniru mengunyah. Studi pencitraan medis dapat digunakan untuk mencari masalah struktural pada rahang, dan tes medis lainnya dapat dipertimbangkan juga, tergantung pada kecurigaan dokter tentang asal mula rasa sakit.

Mengalami nyeri rahang bisa membuat stres, membuatnya sulit untuk makan dan berpotensi berkontribusi pada penurunan berat badan akibat nafsu makan yang ditekan. Rasa sakit juga dapat dikaitkan dengan sakit kepala dan nyeri di sekitar mata, tergantung pada asal klaudikasio rahang. Mendapatkan perawatan dapat mengatasi rasa sakit atau memberi pasien alat manajemen rasa sakit. Untuk alasan ini, pasien tidak boleh menghindari atau menunda pengobatan.

Bahkan jika pasien tidak terganggu oleh klaudikasio rahang, ini bisa menjadi petunjuk diagnostik yang penting dan harus didiskusikan saat mengunjungi dokter. Sakit rahang mungkin bukan alasan pasien memutuskan untuk menemui dokter, tetapi bisa memberikan informasi penting tentang apa yang terjadi di dalam tubuh pasien. Pasien mungkin juga ingin menyadari bahwa kadang-kadang klaudikasio rahang terjadi sebagai varian yang jarang pada gejala gangguan lain; misalnya, sakit kepala mungkin merupakan gejala klasik dari beberapa masalah neurologis, tetapi kadang-kadang, nyeri rahang dialami sebagai gantinya.