Apa Patofisiologi Demam Paling Umum?

Patofisiologi berkaitan dengan perubahan atau proses yang terjadi dalam tubuh manusia sebagai respons terhadap adanya penyakit atau cedera. Demam adalah peningkatan suhu tubuh di atas tingkat normal. Patofisiologi demam, oleh karena itu, adalah kenaikan suhu tubuh karena perubahan yang disebabkan oleh suatu penyakit.
Ada banyak penyebab demam. Patofisiologi demam yang paling umum, bagaimanapun, adalah karena infeksi organisme yang menyerang seperti virus dan bakteri. Penyebab lainnya termasuk dehidrasi dan kondisi lain yang menyebabkan peradangan di dalam tubuh. Lingkungan yang sangat hangat juga dapat menyebabkan demam. Obat-obatan tertentu juga memiliki efek samping yang dapat menimbulkan manifestasi patofisiologi demam.

Suhu normal tubuh manusia adalah 37 derajat Celcius (98.6 derajat Fahrenheit). Patofisiologi demam umumnya terjadi di dalam tubuh ketika suhu tubuh naik di atas tingkat normal selama beberapa jam atau hari. Ini sering dianggap signifikan ketika suhu tubuh naik di atas 38 derajat Celcius (100.4 derajat Fahrenheit). Salah satu cara untuk mengukur suhu tubuh adalah melalui penggunaan termometer digital. Termometer digital adalah alat yang mampu membaca suhu tubuh saat dimasukkan di bawah ketiak, di mulut atau di anus.

Masuknya bakteri atau virus ke dalam tubuh seringkali menantang sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan, pertahanan tubuh terhadap infeksi, sering kali memproduksi sel untuk melawan dan mengontrol penyebarannya di dalam tubuh. Aktivasi sel-sel ini dengan adanya bakteri sering menyebabkan respon demam pada individu yang terkena. Oleh karena itu, demam sering dianggap sebagai tanda infeksi yang terjadi di dalam tubuh dan bahwa tubuh sedang berjuang untuk mengendalikan infeksi itu.

Dehidrasi juga merupakan faktor umum lainnya dalam perkembangan patofisiologi demam. Diare, muntah, dan keringat berlebih tanpa penggantian air adalah penyebab dehidrasi. Kondisi medis lainnya, seperti radang sendi dan leukemia, juga dapat menyebabkan demam. Heat stroke, yang umum terjadi selama bulan-bulan musim panas, merupakan pemicu lain untuk timbulnya patofisiologi demam.

Manajemen demam sering melibatkan penggunaan obat antipiretik, atau obat yang diketahui dapat menurunkan suhu tubuh. Demam ringan biasanya sembuh tanpa menggunakan obat ini. Pasien dengan demam sering dievaluasi untuk adanya infeksi. Ketika infeksi dari bakteri adalah masalahnya, antibiotik sering diresepkan. Pasien juga dianjurkan untuk banyak istirahat dan minum air putih yang cukup setiap hari.