Apa itu Cairan di Telinga?

Ketika tuba Eustachius tersumbat atau rusak, terjadilah cairan di telinga. Istilah medis untuk kondisi ini adalah otitis media serosa dan otitis media dengan efusi. Tuba Eustachius mentransfer lendir dan cairan lain dari telinga ke tenggorokan. Jika saluran tersumbat, cairan masuk ke telinga tengah dan menyebabkan komplikasi pendengaran.
Otitis media adalah bahasa Latin untuk infeksi cairan pada telinga tengah. Istilah otitis media dengan efusi berarti ada cairan di belakang gendang telinga. Gejala infeksi ini bisa akut, yang berarti muncul tiba-tiba, atau kronis, yang berarti gejala berlangsung dalam jangka waktu yang lama.

Kebanyakan orang akan menderita infeksi telinga di beberapa titik dalam hidup mereka. Anak-anak mengembangkan cairan di telinga lebih sering daripada kelompok usia lainnya karena struktur telinga mereka. Perenang juga rentan terhadap otitis media karena jumlah waktu yang mereka habiskan di bawah air. Jenis infeksi telinga ini biasa disebut sebagai swimmer’s ear.

Cairan di telinga adalah hasil dari pembengkakan atau penyumbatan tuba Eustachius. Tabung mengalirkan cairan dengan membiarkan tekanan udara memaksa zat cair ke bagian belakang tenggorokan. Alergi, pilek, infeksi virus, dan tekanan benda tumpul pada telinga semuanya dapat menyebabkan tuba Eustachius membengkak dan menghambat pengeluaran cairan. Akibatnya, cairan di telinga mulai menumpuk.

Gejala infeksi bervariasi tergantung pada besarnya penumpukan cairan dan apakah infeksi telinga tersebut kronis atau akut. Jika otitis media akut, rasa sakitnya akan lebih parah. Infeksi telinga kronis biasanya tidak terlalu menyakitkan, tetapi dapat merusak gendang telinga secara permanen, yang mengakibatkan gangguan pendengaran. Mual, sakit kepala, dan pusing juga merupakan gejala yang berhubungan dengan cairan di telinga.

Dokter mendeteksi cairan di telinga melalui penggunaan otoskop. Otoscopes memperbesar telinga bagian dalam dan memungkinkan dokter untuk melihat gendang telinga dan telinga tengah. Biasanya, dokter akan dapat melihat cairan, yang biasanya memiliki semburat kuning atau hijau.
Cairan di telinga mungkin tidak memerlukan intervensi medis. Dalam kasus seperti itu, pembengkakan dan tingkat cairan berkurang seiring waktu. Jika infeksi lebih parah atau rasa sakitnya luar biasa, dokter mungkin meresepkan obat. Obat tetes telinga, Benadryl®, atau antibiotik dapat diresepkan untuk mengobati infeksi dan menurunkan kadar cairan. Aspirin juga dapat direkomendasikan untuk mengurangi rasa sakit yang berhubungan dengan cairan di telinga.