Narsisme patologis adalah jenis narsisme yang sangat parah sehingga menyebabkan gangguan pada kehidupan penderitanya. Cinta diri dalam jumlah tertentu dianggap normal, sehat, dan bahkan diinginkan. Seorang narsisis yang benar-benar patologis, bagaimanapun, biasanya memiliki rasa harga diri yang terlalu tinggi, dan umumnya percaya bahwa dia lebih baik daripada hampir semua orang. Ini biasanya membuat narsisis memperlakukan orang lain dengan buruk, dan dia sering kali kasar, sangat menuntut, egois, dan kurang memiliki kemampuan untuk berempati dengan orang lain. Narsisme parah umumnya menghalangi hubungan interpersonal, sehingga orang yang menderita gangguan kepribadian ini sering memiliki sedikit, jika ada, hubungan, dan hubungan yang mereka miliki sering dilakukan dan dilakukan hanya untuk kepentingan narsisis, bahkan jika pihak lain yang terlibat akhirnya terluka parah.
Psikiater telah mengidentifikasi sejumlah ciri kepribadian yang dapat mengindikasikan narsisme patologis, termasuk rasa mementingkan diri sendiri yang berlebihan dan pengabaian total terhadap kebutuhan dan perasaan orang lain. Banyak orang mungkin memiliki beberapa ciri narsisme, tetapi itu tidak berarti mereka menderita narsisme patologis. Gangguan kepribadian ini biasanya didiagnosis ketika sifat narsistik membuat gaya hidup normal menjadi tidak mungkin.
Narsisis sejati sering merasa hampir tidak mungkin untuk melanjutkan hubungan romantis yang sehat, mereka biasanya hanya memiliki sedikit teman, dan mereka biasanya tidak dekat dengan keluarga mereka. Mereka mungkin juga menderita karena kinerja yang buruk di tempat kerja atau sekolah, meskipun banyak orang dengan narsisme sangat sukses, karena rasa bangga yang berlebihan pada diri mereka sendiri dapat mendorong mereka untuk berusaha lebih keras secara profesional dan akademis. Dalam kasus terburuk, orang dengan narsisme dapat menemukan diri mereka sepenuhnya tanpa teman, kekasih, atau hubungan dekat. Mereka mungkin sering bergumul dengan masalah depresi, kecemasan, dan penyalahgunaan zat.
Psikolog tidak sepenuhnya yakin apa yang menyebabkan narsisme patologis. Mereka percaya gangguan kepribadian terbentuk ketika bayi dan anak kecil gagal menikmati ikatan normal dengan pengasuh. Namun, agak sulit untuk mempelajari gangguan kepribadian ini, karena orang yang memilikinya sering tidak menyadari kondisinya.
Sifat narsisme patologis adalah sedemikian rupa sehingga penderita tidak pernah bisa membawa dirinya untuk mengenali perilaku disfungsionalnya sendiri atau mengakui bahwa ia mungkin memiliki masalah. Narsisis umumnya sangat kasar kepada orang lain, sehingga mereka gagal mengembangkan hubungan dengan orang-orang yang mungkin menunjukkan perilaku mereka yang tidak teratur. Kebanyakan psikolog mengakui bahwa bahkan ketika narsisis membentuk hubungan, pihak lain biasanya terlalu takut akan serangan balasan untuk menunjukkan kekurangan si narsisis.