Meskipun keterlambatan perkembangan dan keterbelakangan mental umumnya membingungkan, ada perbedaan di antara mereka. Retardasi mental adalah gangguan kecerdasan dan perilaku adaptif seseorang. Keterlambatan perkembangan adalah keterlambatan dalam berfungsi untuk usia seseorang. Kedua kondisi tersebut melibatkan kematangan sosial, perkembangan fisik dan emosional, serta kemampuan kognitif. Mereka juga berbeda dalam cara mereka didiagnosis dan bagaimana mereka dirawat.
Keterlambatan perkembangan dan keterbelakangan mental sering dianggap sama, tetapi sebenarnya berbeda. Keterbelakangan mental sebenarnya adalah jenis keterlambatan perkembangan. Keterlambatan perkembangan sering terjadi pada anak kecil yang belum mencapai tonggak perkembangan untuk usia mereka. Retardasi mental melibatkan kecerdasan yang terbatas dan keterlambatan dalam perilaku adaptif. Perilaku adaptif adalah bagaimana seseorang mengatasi tantangan hidup dengan menggunakan keterampilan dan pengetahuan yang sudah ada sebelumnya.
Ada beberapa cara khusus untuk membedakan keterlambatan perkembangan dan keterbelakangan mental. Faktor pembeda yang paling penting adalah diagnosis oleh dokter, yang mengarah pada rujukan ke spesialis. Dokter dan spesialis harus ekstra hati-hati dalam mendiagnosis keterbelakangan mental dan keterlambatan perkembangan pada anak.
Orang tua biasanya adalah orang pertama yang memperhatikan keterlambatan perkembangan. Dalam beberapa kasus, keterlambatan mengenali terjadi saat anak melakukan pemeriksaan. Ketika seorang dokter mencurigai ada keterlambatan, beberapa kunjungan lagi dijadwalkan untuk memastikan itu tidak hanya sementara, dan anak dirujuk ke spesialis perkembangan.
Spesialis perkembangan dapat membantu menangani keterlambatan perkembangan. Spesialis dapat mengidentifikasi area mana yang tertunda dan membuat rencana perawatan yang melibatkan kegiatan pembelajaran untuk setiap area keterlambatan. Misalnya, seorang anak yang memiliki ketertinggalan dalam keterampilan motorik halus akan membuat rencana kegiatan yang melibatkan kegiatan khusus untuk mendorong koordinasi tangan dan jari, seperti menggambar dan melukis atau menemukan benda yang tersembunyi di dempul konyol.
Mendiagnosis keterbelakangan mental, di sisi lain, adalah proses yang lebih lama dan lebih terlibat. Masalah sosial dan pembelajaran sering ditangkap oleh guru yang merekomendasikan anak menemui spesialis, dan di sinilah tingkat kecerdasan dan keterampilan adaptif diuji. Keterbelakangan mental dapat cukup parah untuk dianggap sebagai kecacatan, terutama karena dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk melakukan tugas sehari-hari yang sederhana. Dokter harus mengevaluasi anak dan menentukan di mana tingkat intelektualnya jatuh. Dari titik itu, mereka harus menentukan keterampilan adaptif mana yang tertunda atau hilang. Penyebab keterbelakangan mental juga dapat berperan dalam diagnosis.
Ketika diagnosis telah dibuat, tujuannya beralih ke membuat rencana untuk membantu meningkatkan fungsi sehari-hari anak. Rencana dukungan yang komprehensif dibuat oleh dokter dan spesialis perawatan primer. Kegiatan pengembangan dan pendidikan manusia membantu perkembangan fisik, dan belajar melalui kegiatan yang dirancang khusus, seperti latihan pemecahan masalah, membantu perkembangan kognitif. Bagian dari rencana dukungan juga akan berisi kegiatan yang mengajarkan cara berfungsi setiap hari, seperti mempraktikkan kebersihan, memasak, dan membersihkan. Seiring bertambahnya usia pasien, rencananya akan berkembang untuk memasukkan kegiatan masyarakat dan pekerjaan untuk mempersiapkan orang tersebut untuk hidup sebagai orang dewasa di dunia.
Keterlambatan perkembangan dan keterbelakangan mental tidak berarti bahwa seorang anak seharusnya menghabiskan seumur hidup tidak mampu merawat dirinya sendiri atau hidup di dunia sebagai orang dewasa. Mencari pengobatan sedini mungkin dapat membantu memastikan bahwa masalah ini tidak mempengaruhi anak secara permanen. Dengan perawatan yang tepat, anak dengan keterlambatan perkembangan dapat mengejar ketertinggalan dari kelompok usia lainnya, dan orang dengan keterbelakangan mental dapat belajar bagaimana bertahan hidup. Kunci utamanya adalah mendapatkan diagnosis yang tepat sehingga pengobatan yang tepat dapat diterapkan.