Apa Gejala Pellagra?

Pellagra adalah penyakit defisiensi yang disebabkan oleh kekurangan vitamin niasin atau zat yang disebut triptofan. Penyakit ini terutama menyerang orang-orang di negara-negara miskin yang makan makanan berbasis jagung. Gejala pellagra berkisar dari masalah sistem saraf, seperti kebingungan atau delusi, hingga masalah kulit dan masalah internal, seperti diare.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), asal usul nama pellagra berasal dari kata Italia pelle dan agra, yang berarti kulit kasar. Pertama kali dijelaskan di Eropa pada populasi petani miskin setelah pengenalan jagung ke benua itu, penyakit ini menyebar di mana pun jagung menjadi makanan pokok. Masalah kulit yang disebabkan oleh penyakit ini sangat khas. Area kulit yang biasanya terbuka dan terkena sinar matahari menjadi merah, sehingga kulit tampak terbakar matahari dengan perbedaan yang jelas antara kulit yang terkena dan tidak terkena. Namun, area ini juga terasa gatal.

Kadang-kadang, kulit yang terkena melepuh, tetapi lebih sering berubah menjadi berkerak dan keras. Kulit bersisik ini sering kali melingkar di leher, yang juga dikenal dengan nama Casals collar atau kalung Casals. Hanya sangat jarang pellagra terjadi tanpa iritasi kulit.

Deskripsi gejala pellagra dapat diringkas sebagai empat D. Dermatitis, yang mengacu pada iritasi kulit, adalah D pertama. D kedua mengacu pada diare. Pellagra menyebabkan masalah kesehatan dari mulut ke bawah melalui saluran pencernaan.

Lidah membengkak dan berubah menjadi warna merah yang tidak normal, dan mulut terasa sakit. Penderita Pellagra merasa mual dan menghasilkan jumlah air liur yang luar biasa tinggi. Peradangan perut dan diare berair atau berdarah juga merupakan gejala.

Demensia adalah D ketiga dalam daftar gejala pellagra. Sistem saraf penderita dapat terpengaruh, mengakibatkan gejala mental seperti depresi, kecemasan, dan kelesuan. Setelah masalah ini muncul masalah seperti sakit kepala, peningkatan iritabilitas, dan tremor otot. Demensia berkembang pada sebagian kecil pasien.

Gejala awal pellagra yang tidak spesifik termasuk penurunan berat badan, kehilangan nafsu makan, dan penurunan kekuatan normal. Masalah pencernaan ringan seperti diare atau sembelit juga merupakan tanda awal. Perasaan lemah atau lesu secara umum juga bisa menjadi gejala.

Kematian adalah D keempat untuk menggambarkan pellagra. Penduduk asli Amerika, yang sebagian besar hidup dengan pola makan berbasis jagung, tidak menderita dan mati karena pellagra seperti pemakan jagung lainnya di negara-negara yang diperkenalkan jagung. Ini berasal dari cara tradisional Amerika menyiapkan jagung, yang melibatkan penambahan abu kayu atau kapur. Persiapan ini meningkatkan kemampuan tubuh untuk memanfaatkan niasin yang ada dalam makanan, dibandingkan dengan teknik persiapan di seluruh dunia.