Ergonomi tempat kerja adalah praktik merancang kantor atau ruang kerja lain dengan cara yang dimaksudkan untuk meminimalkan risiko kesehatan karyawan dan meningkatkan produktivitas karyawan, sehingga mengurangi biaya pemberi kerja. Dalam pengaturan kantor, praktik ini mungkin melibatkan pembuatan tata letak ruang kerja yang ramah pengguna serta memperkenalkan furnitur dan peralatan yang dirancang untuk menawarkan dukungan tubuh yang optimal. Ergonomi tempat kerja di lingkungan manufaktur dapat melibatkan perancangan mesin dan tugas fisik sedemikian rupa sehingga risiko cedera regangan berulang (RSI) berkurang. Pertama muncul dari meningkatnya industrialisasi abad ke-19, ergonomi tempat kerja telah menjadi industri besar dalam dirinya sendiri, melahirkan perusahaan furnitur khusus dan perusahaan konsultan.
Ergonomi tempat kerja berbasis kantor dapat dilihat memiliki dua komponen utama: tata letak kantor dan pemilihan furnitur dan peralatan. Majikan yang berpikiran ergonomis dapat merencanakan tata letak ruang kerja perusahaannya sedemikian rupa sehingga semua kantor dan peralatan bersama, seperti mesin fotokopi, mudah diakses, dan semua jalan setapak bebas dari penghalang. Di kantor “terbuka”, dia dapat mengatur bilik sehingga setiap karyawan memiliki ruang yang cukup untuk duduk dan bergerak dengan bebas. Selain itu, ia dapat memastikan bahwa semua area ruang kerja menerima pencahayaan yang cukup.
Pemilihan dan pengaturan furnitur dan peralatan yang cermat juga penting bagi ergonomi tempat kerja berbasis kantor. Misalnya, majikan dapat mengurangi risiko cedera punggung karyawannya dengan memilih kursi yang mendukung dan dapat disesuaikan yang memberikan kenyamanan sambil mendorong postur yang tepat. Dia dapat mengurangi kemungkinan ketegangan mata, leher, dan pergelangan tangan dengan memberi tahu karyawan tentang posisi yang benar dari monitor komputer dan keyboard.
Industri manufaktur juga umumnya menggunakan prinsip-prinsip ergonomi tempat kerja untuk mengurangi kemungkinan cedera karyawan. Seiring waktu, kinerja berulang dari tugas kecil, seperti mengangkat kotak atau bahkan memutar kunci pas, dapat menyebabkan RSI. Dengan merekayasa alat dan mesin manufaktur dengan mempertimbangkan tubuh pengguna dan memvariasikan tugas fisik setiap karyawan, perusahaan manufaktur yang berpikiran ergonomis dapat mengurangi terjadinya RSI di tempat kerja.
Kepedulian terhadap ergonomi tempat kerja telah menyebabkan evolusi industri besar. Banyak desainer furnitur dan peralatan kantor berspesialisasi dalam menciptakan barang-barang yang dimaksudkan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan karyawan. Selain itu, ada banyak sekali perusahaan konsultan ergonomi. Perusahaan-perusahaan ini dapat mempelajari tempat kerja seseorang untuk menentukan area kelemahan fisik. Mereka kemudian dapat bekerja dengan pemberi kerja untuk merancang tata letak yang meminimalkan risiko cedera karyawan, yang pada gilirannya mendorong produktivitas dan mengurangi biaya.