Cerebral palsy adalah serangkaian gangguan yang mempengaruhi otak dan sistem saraf seseorang. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh cedera pada otak, yang dapat terjadi sebelum, selama, atau segera setelah lahir. Karena otak masih berkembang, gejala palsi serebral pada anak-anak seringkali tidak muncul sampai mereka berusia dua atau tiga tahun, tetapi dapat muncul segera setelah tiga bulan setelah lahir. Cerebral palsy pada anak dapat diklasifikasikan sebagai spastik, athetoid, ataxic, atau campuran. Ciri-ciri palsi serebral pada anak antara lain gangguan isyarat, keterbelakangan mental, gangguan penglihatan dan pendengaran, serta kejang.
Sekitar satu dari setiap 500 kelahiran menyebabkan cerebral palsy pada anak-anak. Varietas spastik adalah yang paling umum, terjadi pada lebih dari 70 persen anak-anak dengan cerebral palsy. Anak-anak dengan bentuk kejang dari cerebral palsy biasanya memiliki otot yang kaku dan lemah, yang dapat menyebabkan balita berjalan dengan jari kaki mereka, atau dengan satu kaki berayun di atas yang lain. Di bawah jenis cerebral palsy pada anak-anak, penglihatan mungkin terpengaruh dengan terjadinya mata malas atau mata juling. Karakteristik lain yang terkait dengan bentuk palsi serebral ini termasuk keterbelakangan mental yang parah, kejang, dan kesulitan menelan. Kesulitan menelan dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan pada akhirnya dapat menyebabkan kerusakan paru-paru.
Bentuk athetoid dari palsi serebral lebih jarang terjadi, terjadi pada sekitar 20 persen anak yang lahir dengan palsi serebral. Anak-anak yang menderita palsi serebral jenis ini akan sering mengalami gerakan spontan pada anggota badan dan tubuhnya. Gerakannya mungkin juga tidak menentu dan mungkin menjadi lebih tidak terduga ketika mereka menjadi bersemangat. Anak-anak mungkin juga mengalami kesulitan berbicara dan menderita tuli saraf.
Bentuk palsi serebral ataksik adalah yang paling jarang terjadi, mempengaruhi hampir lima persen dari semua kelahiran palsi serebral. Anak-anak dengan kondisi ini akan menderita kelemahan otot dan gemetar. Balita akan berjalan tidak menentu, seringkali dengan kaki terentang lebar.
Banyak anak juga akan menderita kombinasi dari dua jenis palsi serebral. Seringkali anak-anak akan memiliki karakteristik yang berhubungan dengan palsi serebral spastik dan athetoid. Ketika anak-anak memiliki kombinasi dari dua bentuk cerebral palsy, mereka biasanya akan mengalami keterbelakangan mental yang parah.
Balita yang lahir prematur harus diawasi dengan ketat untuk melihat apakah mereka mengembangkan karakteristik cerebral palsy. Anak-anak dengan cerebral palsy seringkali memiliki kecerdasan rata-rata atau di atas rata-rata. Namun, kemampuan mereka untuk menampilkan kecerdasan mereka mungkin terhambat karena kesulitan verbalisasi.