Apa itu Tinnitus Sementara?

Tinnitus mengacu pada suatu kondisi yang ditandai dengan seseorang yang mendengar suara di salah satu atau kedua telinganya meskipun tidak ada sumber eksternal untuk suara tersebut. Ada beberapa kesamaan dalam jenis suara yang dilaporkan didengar orang. Misalnya, dalam banyak kasus mereka yang menderita tinnitus melaporkan mendengar suara mendengung, berdering atau bersiul, meskipun suara lain, seperti menderu, juga telah dilaporkan. Beberapa bahkan mengaku mendengar musik. Tinnitus sementara mengacu pada tinnitus yang sementara, sedangkan tinnitus permanen mengacu pada tinnitus yang terjadi untuk waktu yang tidak terbatas.

Ada banyak kemungkinan penyebab tinnitus sementara. Paling umum, ini disebabkan oleh kerusakan pada telinga bagian dalam, yang dapat diakibatkan oleh paparan suara keras, penuaan, dan dalam kasus yang jarang terjadi, adanya kotoran telinga. Umumnya, pasien yang menderita tinnitus karena kerusakan telinga bagian dalam melaporkan mendengar suara siulan.

Kerusakan pada area tubuh lainnya juga dapat menyebabkan tinnitus sementara. Dikenal sebagai tinnitus somatik, cedera pada bagian tubuh termasuk kepala, leher dan rahang telah dikaitkan dengan bentuk tinnitus sementara yang sangat parah dan keras. Misalnya, mereka yang menderita radang sendi temporo mandibular joint (TMJ) yang merupakan persendian di rahang, sering mengalami tinnitus sementara. Penyebab umum lain dari tinnitus somatik adalah kerusakan pada saraf vestibulocochlear, juga disebut saraf kedelapan. Saraf ini terletak di tengah-tengah antara telinga dan otak dan kerusakan saraf yang disebabkan oleh infeksi virus telah dikaitkan dengan terjadinya tinnitus sementara.

Obat-obatan tertentu juga diketahui menyebabkan tinnitus sementara karena efeknya pada telinga bagian dalam. Misalnya, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dan aspirin adalah dua obat yang paling sering diidentifikasi terkait dengan telinga berdenging. Jenis obat pemicu tinnitus lainnya adalah berbagai jenis antibiotik serta beberapa agen kemoterapi.

Pasien yang menderita kondisi ini dapat menderita kurang tidur, penurunan konsentrasi, dan dalam beberapa kasus, depresi. Pengobatan gangguan ini bervariasi dan tergantung pada penyebab yang diidentifikasi. Ketika penyebab spesifik dapat diidentifikasi, seperti radang sendi pada TMJ atau reaksi terhadap pengobatan, pengobatan melibatkan penanganan penyebab yang mendasarinya. Dalam kasus lain, obat-obatan dapat digunakan untuk mengobati tinitus sementara. Misalnya, telinga berdenging yang disebabkan oleh iritasi pada saraf kedelapan terkadang dapat diobati secara efektif dengan obat anti-kejang.